23 Tahun Perum Elit Banjir, Pemkot dan Developer Tak Peduli

Loading

Caption: Perumahan WIKA RT.15 Kelurahan GSB, Kecamatan Balikpapan Utara Minggu,(12/4/2020).

BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Hujan lebat yang mengguyur kota Beriman Balikpapan selama satu setengah jam mulai pukul 15.00 hingga pukul 16.30 WIT Minggu,(12/4) membuat kawasan perumahan Tamansari Bukit Mutiara milik Developer PT. Wika Realty Balikpapan di RT.15 Kelurahan Gunung Samarinda Baru (GSB) ini tergenang air setinggi lutut orang dewasa.

Kondisi kawasan perumahan Wika yang biasa dikenal warga Balikpapan ini, semakin parah mengingat dengan intensitas hujan yang semakin lebat membuat separuh kawasan ini tekepung banjir.

Begitu pula sarana umum dan fasilitas publik seperti taman dimedian jalan utama perumahan, pos keamanan, tergenang air bercampur lumpur kuning dan kotoran kayu dan pastik dari area sekitarnya.

“24 tahun kami sudah bermukim di perumahan yang di bangun developer berstatus BUMN PT. Wika Realty, soal banjir telah bulak balik kami diskusi kan dengan Pemkot dan Develover terkesan tak ada ujungnya,” kata H. Slamet Iman Santoso Ketua RT.15 Kelurahan GSB, Kecamatan Balikpapan Utara, Minggu,(12/4).

Sejak awal kami berdiiam diperumahan Wika ini sudah banjir. Bedanya sekarang banjir bercampur lumpur dengan area yang berdampak banjir sangat luas. Dulu air hanya tergenang di jalan utama dan di dalam cluaster dan itu tidak seberapa.

Iman menjelaskan Alhamdulillah hujannya tidak lebih dari 1 jam setengah. Jika lebih dimungkin kawasan tinggal di RT.15 akan berakibat fatal. Kenapa, karena bosem penyanggah penampung air dari berbagai kawasan yang berada di Perumahan Wika tahan I ini tidak lagi mampu menampung debit air.

“Air sudah meluap, alat pengendali buka tutup pengaturan air rusak tak terawat. Jalur parit buka tutup pembuangan air dari bosem ambrol. Apa ini tidak berbahaya dan beresiko. Sementara 2 bulan kerusakan pintu air bosem dan paritnya sudah dilaporkan ke pihak pengembang dan Kelurahan,” ujar iman.

Apalagi laporan ke Kelurahan, pemkot dan DPRD, pihak instansi terkait soal kondisi kawasan RT.15 yang sudah menjadi langganan banjir. Sejauh ini jawaban kawasan masih dibawah pihak pengembang, Pemkot belum bisa berbuat lebih jauh.

Sementara Iman menegaskan bagaimana kalau pihak developernya tidak lagi bertanggungjawab atas fasum dan fasosnya. Apa ketegasan pemerintah daerah terhadap developer yang mengesamping hak-hak penghuninya.

“Mulai perawatan lampu PJU sampai pembayaran penggunaan dayanya warga semua yang nanggung. Belum lagi perawatan jalan, drainase, keamanan, perawatan ruang terbuka hijau (RTH), kami yang atasi,” kata Iman dan menambahkan paska banjir lumpur tersisa siapa yang bantu. (SIS