Foto bersama usai Kepala Kampung Sumber Agung Kecamatan Batu Putih Kabupaten Berau Edy Susanto, bersama Kepala DPMPK Berau Ilyas Natsir juga pejabat DPMPK lainnya beserta tim Penilai Lomba Kampung di tingkat Propinsi Kaltim.NB: Foto bersama usai Kepala Kampung Sumber Agung Kecamatan Batu Putih Kabupaten Berau Edy Susanto, bersama Kepala DPMPK Berau Ilyas Natsir juga pejabat DPMPK lainnya beserta tim Penilai Lomba Kampung di tingkat Propinsi Kaltim.
Untuk Penilaian Lomba Kampung/Desa Tingkat Nasional Masuk Regional 3
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Meskipun ditengah pandemi corona virus disease 2019 (covid-19) ditembah saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat namun sinergitas persamaan antara kampung, kecamatan kabupaten sampai ke provinsi jalan. Sehingga seluruh berkas Kampung Sumber Agung Kecamatan Batu Putih Kabupaten Berau telah dikirim secara online minggu lalu, untuk penilaian lomba kampung/desa tingkat nasional dimana Kalimantan Timur (Kaltim) masuk regional 3 meliputi Pulau Sulawesi dengan Kalimantan. Berarti ada puluhan provinsi yang berkompetisi dalam even tersebut.
Mengungkapkan hal itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (DPMPK) Berau Ilyas Natsir melalui Kepala Bidang (Kabid) Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat Surtini, saat dijumpai diruang kerjanya di Jl APT Pranoto, Jumat (30/07/2021). “Mulanya semua berkas disiapkan untuk dikirim secara manual sesuai dengan list diminta panitia pelaksana yakni ada 3 kategori bindang yakni bidang pemerintahan, wilayah dan kemasyarakatan,” jelas beliau. Terus lanjut beliau, dari 3 kategori itu ada lagi masing-masing bidang khususnya pemerintahan ada 30 poin, juga bidang lainnya semua ada berkasnya sudah dilengkapi secara detail dan lengkap.
“Jadi kalau berkas semua sudah terkirim. Kita tinggal menunggu, sebenarnya sih sesuai tahapan yang ada awal Agustus ini sudah ada hasil penilaian apakah Sumber Agung masuk 6 besar atau tidak. Tapi karena ada PPKM Darurat dan kebetulan terus diperpanjang secara nasional sehingga jadwal penialaian dan tahapan lainnya ditunda,” kata Surtini lagi. Saat ditanyakan apa yang membuat Sumber Agung terbaik di Kaltim hingga melaju ke tingkat nasional? Beliau menjawab yang sangat menonjol yakni dimana Sumber Agung punya Pendapatan Asli Kampung (PAK) yang mana baru sampai dengan April tahun ini telah mencapai sekitar Rp 700-an juta. Luar biasanya lagi Sumber Agung targetkan untuk tahun 2021 ini PAK nya Rp 1 miliar.
“PAK itulah yang diberdayakan sesuai dengan hasil musyawarah Aparat Kampung yang dipakai untuk penanganan pandemi ini. Sampai hal kecil seperti kebutuhan vitamin vitamin kalau ada warganya yang terpapar,” imbuh Surtini lagi. Tambah beliau, juga kalau ada tamu atau warganya yang datang dari luar daerah ada tempat untuk menampung diberi nama “Rumah Singgah” untuk karantina dahulu beberapa hari sesuai dengan ketentuan antisipasi covid-19. Dalam karantina itu semua biayanya ditanggung oleh kampung karena ada anggarannya dan sudah terinci. “Bagusnya lagi hal itu ada Peraturan Kampung (Perkam) nya dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Karena hal itu adalah persyaratan wajib sebagai penilaian dalam lomba kampung/desa ini, termasuk pelayanan secara digital tentang penanggulangan covid-19. Juga PAK sudah diatur bahwa sekian persen untuk PKK, dan lainnya di Perkam itu.” tutur Surtini.
Masih menurut beliau, Kampung Sumber Agung itu yang membuat berkibar ditingkat provinsi lalu karena PAK nya itu. Dimana hasil dari Perkebunan Sawit, yang mana Kapung punya kas berupa lahan dikelola menjadi kebun sawit. Dalam mengelola perkebunan sawitnya itu tenagakerjanya merupaka warga kampung setempat yang masih produktif di kampung tersebut, sehingga tidak ada pengangguran. Termasuk perempuan perempuannya diberikan kerjaan, itu tatkala panen setelah diangkut para tenaga laki laki sawit bertandan tandan itu, kan ada buah sawit yang terjatuh atau terperotol perotol itu tugas para ibu ibu yang ambilin itu ada gajinya sendiri. Jadi disana itu warga miskin hampir tidak ada, dengan kata lain merata sejahtera.
Sumber PAK lain diluar perkebunan sawit adalah, perkebunan Alfukat. Ada juga rumah produksi itu ibu-ibu berkarya buat kemasan berbagai produk, hasilnya bagus bagus dan unik. Karena semua usaha kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK). “Kalau berdasarkan jadwal awal seharusnya minggu keempat Juni sampai dengan minggu ketiga Agustus 2021 penilaian berkas yang kita kiirm. Namun karena ada penundaan masih menunggu jadwal pastinya. Kelebihan Kampung berhasil meraih juara di nasional, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim beri reward Rp 150 juta. Kedepan ada rencana memberi reward juga daerah sebagai motivasi bagi kampung lain bagi kampng berhasil juara ditingkat nasional,” Surtini sekaligus menjawab pertanyaan. (nht)