SAMARINDA, Swarakaltim.com – Perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda telah menggunakan sistem berbasis digital. Seperti menyediakan berbagai e-book dan konektivitas antara anggota perpustakaannya dengan buku yang dipinjam.
Menurut Staf Unit Pengolahan Koleksi Perpustakaan Untag Samarinda, Andi Ferawati Mappatunru, sejak menggunakan sistem layanan digitalisasi, koleksi buku-buku lebih aman. Meskipun telah menggunakan layanan digitalisasi, tetap saja masih ada beberapa mahasiswa yang lupa mengembalikan buku perpustakaan melebihi waktu yang ditentukan. Sehingga, pihaknya harus menerapkan sanksi berupa denda.
“Selama kita menggunakan data digital ini, semua kembali. Selain itu, mahasiswa sendiri seperti sudah sadar diri. Jadi rata-rata pengembalian tepat waktu,”akunya.
“Memang buku yang tidak kembali ada, selama dulu masih diberlakukan peminjaman bebas pinjam atau bebas pustaka, karena kami belum menggunakan data digital yang belum terkonek dengan mahasiswa,”terangnya.
Ia menjelaskan, peminjaman buku maksimal 3 buah selama seminggu dengan 3 kali perpanjangan.
“Jika melewati batas itu, maka dikenakan sanksi. Karena buku itu eksemplarnya tidak banyak, ditakutkan ada juga yang ingin meminjam,”tandasnya.
Apabila mahasiswa menghilangkan buku tersebut, maka mahasiswa wajib mengganti dengan judul yang sama atau biasanya mereka mengganti uang seharga buku atau mengganti dengan buku yang dibutuhkan.(adv-dpk kaltim/sb/dho)
