BALIKPAPAN,Swarakaltim.com —Angka stunting di Balikpapan masih cukup tinggi, mencapai 19%. Kondisi ini menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk DPRD Balikpapan, Pemerintah Kota, dan sektor swasta. Upaya kolaboratif diperlukan agar angka ini bisa ditekan secara signifikan dan tidak ada lagi anak yang mengalami stunting di Balikpapan.
Anggota DPRD Balikpapan Komisi IV, Siska, menegaskan bahwa pihaknya siap mengambil langkah konkret dalam menangani permasalahan ini. Salah satu inisiatif yang sedang dipertimbangkan adalah program orang tua asuh bagi anak-anak yang memiliki gejala stunting.
“Kami di Komisi IV DPRD Balikpapan kemungkinan akan menjadi orang tua asuh bagi beberapa anak yang mengalami gejala stunting. Semoga ke depannya, bersama Wali Kota, kami bisa lebih cepat merancang program yang efektif untuk menurunkan angka stunting,” ujar Siska.
Selain itu, DPRD Balikpapan juga tengah mengkaji strategi yang diterapkan di kota-kota yang berhasil menekan angka stunting secara drastis, seperti Bogor. Harapannya, studi banding ini dapat menghasilkan kebijakan yang tepat guna diterapkan di Balikpapan.
Penanganan stunting memerlukan sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, DPRD, dunia usaha, dan masyarakat. Diperlukan program yang berkelanjutan, mulai dari edukasi gizi, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, hingga bantuan sosial bagi keluarga rentan.
“Dengan langkah konkret dan kerja sama yang kuat, diharapkan angka stunting di Balikpapan bisa turun drastis dalam waktu dekat, sehingga anak-anak di kota ini dapat tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang lebih baik,” tutupnya.(*/Pr)