BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Kasus pelecehan seksual terhadap anak bukan hanya menjadi tanggung jawab kepolisian, tetapi merupakan tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Hal ini disampaikannya saat ditemui di kantor DPRD Balikpapan. Demikian diungkapkan Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono.
Budiono menjelaskan, kejahatan seksual dapat terjadi karena adanya kesempatan dan peluang. Faktor lingkungan, kondisi tempat yang sepi, bahkan cara berpakaian dan pergaulan anak bisa menjadi pemicu seseorang untuk melakukan tindakan asusila.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka serta memberikan pendidikan agama yang kuat agar mereka terhindar dari potensi pelecehan.
Menanggapi kasus pelecehan seksual terbaru yang terjadi di Balikpapan, Budiono mengungkapkan keprihatinannya. Kasus tersebut awalnya diduga melibatkan pemilik kos sebagai pelaku, namun setelah penyelidikan lebih lanjut, tersangka ternyata adalah ayah kandung korban sendiri.
“Kami DPRD Balikpapan sangat prihatin, termasuk saya pribadi. Ini tentu menyangkut masa depan anak itu sendiri,” ujar Budiono.
Budiono mengaku, pemerintah dalam mencegah kekerasan terhadap anak, termasuk pemasangan CCTV di sekolah-sekolah. Namun, menurutnya, langkah ini masih kurang efektif jika tidak diiringi dengan penguatan pendidikan moral dan agama, serta peningkatan pengawasan di lingkungan keluarga.
Budiono berharap kasus pelecehan seksual terhadap anak dapat diminimalisir dengan adanya kerja sama antara pemerintah, aparat penegak hukum, sekolah, serta keluarga, dan ini menjadi tugas kita bersama,” pungkasnya.(*/pr)