Swarakaltim.com – Seperti yang kita ketahui bersama, negara tercinta kita ini yaitu Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Keberagaman inilah yang menciptakan keindahan bagi Indonesia. Terdiri lebih dari 17 ribu pulau, 38 Provinsi, lebih dari 700 bahasa, lebih dari 1300 suku bangsa, serta dengan berbagai keberagaman budaya dari setiap daerahnya. Keberagaman ini menjadi sumber kekayaan bagi negara kita, dan menjadi penyokong kesejahteraan masyarakat. Sebagai negara yang lebih dikenal dengan negara yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan norma kesopanan hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah, ada usaha untuk menjaga persatuan agar keberagaman ini melekat sebagai kekuatan entitas bangsa. Dengan adanya kehidupan sosial tidak dipungkiri akan terjalinnya hubungan komunikasi antar individu dengan yang lainnya. Dalam proses komunikasi inilah terbentuknya salah satu usaha kita untuk mempertahankan keberagaman yang ada di Indonesia, yaitu dengan Etika Berkomunikasi.
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan dimana etika selaras dengan konsep individu atau kelompok sebagai tolak ukur dalam menilai kebenaran atau evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan berkaitan erat dengan moral dan sopan santun. Disamping itu, etika komunikasi terhubung dengan watak atau kesusilaan yang menentukan benar atau salah mengenai cara penyampaian pesan kepada orang lain yang dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung. Etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku yang baik dalam kegiatan komunikasi antar individu atau kelompok. Etika komunikasi perlu diperhatikan dan dipahami agar tidak terjadinya kesalahpahaman sikap dan perilaku atau konflik antara satu dengan lain yang menimbulkan kesalahpaham. Etika komunikasi menjadi salah satu cara kita untuk menghargai keberagaman di tanah air kita, Indonesia.
Dalam hal ini komunikasi memiliki peran penting bagi manusia sebagai makhluk sosial, hal ini tidak pernah lepas dari segala aktivitas di kehidupan kita. Untuk itu dalam kehidupan sehari-hari etika berkomunikasi harus dipahami dengan baik guna menjalin komunikasi yang harmonis. Memahami orang terdekat, berinteraksi dengan baik dan nyaman merupakan hasil komunikasi efektif yang baik dan positif. Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam etika berkomunikasi baik antar keberagaman yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari :
- Menjaga Ucapan
Dengan latar belakang keberagaman yang berbeda, menjaga tutur kata menjadi kunci utama dalam etika berkomunikasi. Seringlah untuk lebih memperhatikan setiap ucapan yang di lontarkan, lebih menggunakan bahasa formal, nada lembut, sopan dan santun. Dalam proses komunikasi seseorang individu termasuk kepada orang yang tidak dikenal atau belum memiliki kedekatan sama sekali, kita perlu menggunakan kalimat baku atau formal agar orang lain merasa dihargai. Hindarilah berbicara dengan nada kasar, orang tentu tidak akan suka jika dibentak dan dimaki. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicaramu. Misal, Menyapa lawan bicara dengan sopan dan tidak berlebihan dan dibuat-buat.
- Saling Menghargai
Menghargai apa yang dikatakan lawan bicaramu dan tidak menimpali atau menyela perkataannya ketika belum selesai bicara. Saling memahami satu sama lain dalam berkomunikasi dapat meningkatkan efektifitas komunikasi baik yang terjadi. Kita harus tetap menjaga etika dengan menghargai tiap ucapan orang tersebut dengan menyimak dan mendengarkan apa yang dikatakannya, dengan demikian rasa penghargaan akan timbul pula pada lawan bicara yang kita hargai tersebut.
- Hindari Prasangka
Prasangka merupakan sikap negatif yang diarahkan kepada seseorang atas dasar perbandingan dengan kelompok sendiri. Prasangka mengandung sikap, pikiran, keyakinan, kepercayaan dan bukan tindakan. Pada dasarnya prasangka ada di pikiran kita. Namun permasalahannya ketika prasangka itu mengarah pada tindakan, jika dilakukan berubah menjadi tindakan nyata, ia akan berubah menjadi diskriminasi, yaitu tindakan menyingkirkan status dan peran sekelompok orang dari hubungan, pergaulan, serta komunikasi antar manusia. Untuk itu hindarilah prasangka ini kepada lawan bicaramu, ketika berkomunikasi kamu dapat mententukan niat dan tujuanmu, hal ini akan membantumu menghindari penilaian prasangka, stereotip, jarak sosial, dan diskriminasi kepada lawan bicaramu.
Untuk mewujudkan satu kehidupan bersama yang saling menghargai dan sedapat mungkin menutup celah yang berpeluang bagi timbulnya konflik. Pentingnya etika komunikasi yang dapat saling memahami, menghargai, dan mengakui perbedaan sebagai sumber kekayaan dalam keragaman. Etika komunikasi dalam keberagaman budaya yang berbeda menjadi hal yang melekat, keduanya saling melekat dan melengkapi satu sama lain. Hal ini akan menentukan bagaimana batasan-batasan dan aturan yang diciptakan di dalam suatu lingkungan baik yang didasari oleh kebiasaan dan juga hukum yang berlaku di tempat tersebut.(*/dho)
TENTANG PENULIS
Ditulis oleh Veronika Angella dan Triana Ayu Januar Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman
REFERENSI
Etika Berkomunikasi . (n.d.). http://repository.uin-suska.ac.id/18096/7/7.%20BAB%20II_2017657KI.pdf
Sari, A. F. (n.d.). Etika Komunikasi (Menanamkan Pemahaman Etika Komunikasi Kepada Mahasiswa). Tanjak: Journal of Education and Teaching. https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/tanjak/article/download/152/97/
Supartiningsih. (2007). ETIKA DISKURSUS BAGI MASYARAKAT MULTIKULTURAL: Sebuah Analisis dalam Perspektif Pemikiran Jürgen Habermas . Media Neliti. https://media.neliti.com/media/publications/85844-ID-etika-diskursus-bagi-masyarakat-multikul.pdf