SAMARINDA, Swarakaltim.com – Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Namun, keindahan tersebut hanya akan dapat dinikmati oleh generasi mendatang jika semua pihak berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem alam yang ada di Kepulauan Derawan. Dalam hal ini, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Sa’diah, menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan alam di kawasan ini. Menurutnya, masyarakat sekitar Kepulauan Derawan memiliki tanggung jawab besar untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian alam demi keberlanjutan pariwisata di daerah tersebut.

  SAMARINDA, Swarakaltim.com– Batik sebagai identitas budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2 Oktober 2009, perlu dilestarikan agar tetap hidup dan berkembang. Untuk itu, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Nurhadi Saputra, mengusulkan agar pengenalan batik dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Nurhadi menilai, langkah ini merupakan upaya strategis untuk mengenalkan batik kepada generasi muda sebagai bagian dari pelestarian budaya Indonesia. Menurutnya, pendidikan tentang batik tidak hanya menambah wawasan siswa, tetapi juga menguatkan rasa cinta terhadap budaya lokal dan nasional. “Pelajaran membatik atau program

  SAMARINDA, Swarakaltim.com – Anggota DPRD Kaltim, Syarifatul Sa’diah, mengajak masyarakat dan pengelola wisata Pemandian Air Panas Asin Pemapak di Biatan, Kabupaten Berau, untuk menjaga kelestarian dan mengembangkan destinasi tersebut. Menurutnya, potensi wisata ini harus dikelola dengan baik agar terus menarik minat wisatawan. Syarifatul menilai, destinasi wisata ini memiliki dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat sekitar. Namun, untuk memastikan keberlanjutannya, dibutuhkan kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan dan merawat fasilitas yang ada. “Masyarakat Biatan harus ikut berperan aktif dalam menjaga fasilitas ini. Dengan begitu, daya tarik wisata tetap bertahan lama dan bisa berkembang lebih baik,” ucap

  SAMARINDA, Swarakaltim.com– Kepulauan Derawan yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Kepulauan ini memiliki berbagai pesona alam yang sangat menakjubkan, di antaranya Pulau Kakaban yang terkenal dengan ubur-ubur tak menyengat, Pulau Maratua yang menjadi surga bagi para penyelam, dan Pulau Sangalaki yang merupakan habitat alami bagi penyu-penyu laut. Keindahan alam bawah laut Kepulauan Derawan membuatnya sangat diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, untuk mempertahankan statusnya sebagai destinasi wisata unggulan, keberlanjutan ekosistem alam yang ada di Derawan perlu dijaga dengan serius. Anggota DPRD Kalimantan Timur,

  SAMARINDA, Swarakaltim.com – Anggota DPRD Kaltim, Syarifatul Sa’diah, mendorong pengembangan fasilitas penginapan di sekitar destinasi wisata Pemandian Air Panas Asin Pemapak di Biatan, Kabupaten Berau. Menurutnya, keberadaan penginapan seperti homestay atau akomodasi sederhana akan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di daerah tersebut. Syarifatul menilai, dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung, kebutuhan akan fasilitas menginap menjadi faktor penting untuk menunjang kenyamanan dan durasi kunjungan. Jika wisatawan memiliki opsi menginap, mereka cenderung akan tinggal lebih lama, sehingga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal. “Pengembangan penginapan sangat penting di lokasi wisata seperti ini. Dengan adanya penginapan, wisatawan akan

  SAMARINDA, Swarakaltim.com – DPRD Kalimantan Timur kembali menyoroti pengelolaan keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang dinilai belum maksimal. Kali ini, kritik disampaikan Anggota DPRD Kaltim, Nurhadi Saputra, yang menyoroti besarnya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang terjadi setiap tahun. Nurhadi menyayangkan kondisi tersebut, mengingat Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi dengan anggaran terbesar di Indonesia. Namun, besarnya anggaran tersebut belum diimbangi dengan serapan anggaran yang optimal, sehingga masih menyisakan SiLPA dalam jumlah signifikan. “Kalimantan Timur dikenal sebagai daerah dengan anggaran yang luar biasa besar. Tetapi, catatan setiap tahun menunjukkan SiLPA Kaltim selalu tinggi.