TENGGARONG,Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan menyerahkan pengelolaan tenan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di kawasan Bundaran Tuah Himba Pujasera (TPS) kepada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DiskopUKM) setelah proyek ini selesai dibangun. Proses pembangunan kawasan tersebut saat ini masih berlangsung dan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), dengan fokus pada penyelesaian berbagai fasilitas penunjang. Di antaranya adalah pembangunan gedung ekraf, area tenan UMKM, taman, area parkir, serta jam bentong yang menjadi ikon kawasan tersebut. Dinas PU terus berupaya untuk memastikan proyek ini selesai sesuai jadwal. “Setelah kawasan

TENGGARONG,Swarakaltim.com – Sisilia Erawati, seorang pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang, telah berhasil membangun dan mengembangkan usaha kuliner khas Kutai, terutama kue keroncong yang kini menjadi kebanggaan lokal. Melalui inovasi dan kreativitas, ia telah menciptakan produk kue tradisional yang dikenal luas di daerah sekitar. Sisilia memproduksi berbagai jenis kue tradisional seperti jajak cincin, elat sapi keminting, bolu, keroncong, amplang, rangai, dan gula merah. Keunikan dari produk-produknya tidak hanya terletak pada cita rasa yang autentik, tetapi juga pada kualitas bahan baku yang digunakan. Sebagian besar dari produk kue

TENGGARONG,Swarakaltim.com – Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara (Diskop UKM Kukar) meluncurkan kebijakan penataan kawasan usaha di Jalan Kartanegara. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman, rapi, dan menarik bagi pengunjung serta pedagang yang beroperasi di kawasan tersebut. Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Diskop UKM Kukar, Fathul Alamin, menjelaskan bahwa pedagang diwajibkan menyediakan fasilitas yang seragam seperti meja, kursi, dan tenda untuk menciptakan suasana yang lebih tertata dan profesional. Penataan kawasan usaha ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan pedagang, menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan, dan mendukung pengembangan UMKM di Kukar. Fathul

TENGGARONG,Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usaha mereka. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform digital, seperti e-commerce dan media sosial, dalam memasarkan produk mereka. Thaufiq Zulfian Noor, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kukar, mengatakan bahwa penting bagi pelaku UMKM di Kukar untuk memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas. “Kami ingin pelaku UMKM di Kukar dapat memanfaatkan platform digital untuk bersaing dengan

TENGGARONG,Swarakaltim.com – Desa Loh Sumber di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, kini dikenal sebagai pusat inovasi kuliner tempe. Keripik tempe dengan berbagai rasa menjadi salah satu produk unggulan yang semakin digemari oleh masyarakat. Inovasi ini berhasil memperkenalkan tempe Loa Kulu ke pasar yang lebih luas, sekaligus meningkatkan pendapatan para pengrajin. Fathul Alamin, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro di Dinas Koperasi dan UKM Kukar, menjelaskan bahwa program pemerintah dan Tim Penggerak PKK turut memberikan bimbingan kepada para pengrajin untuk mengolah tempe menjadi keripik dengan beragam varian rasa. “Kami terus berupaya agar tempe Loa Kulu semakin

Foto : Pelaku UMKM dan Anggota Koperasi TENGGARONG,Swarakaltim.com  – Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berencana membentuk sebuah forum khusus bagi pelaku UMKM di daerah tersebut. Forum ini bertujuan untuk mempercepat aliran informasi mengenai program pemerintah serta memperkuat jaringan antar pelaku UMKM di Kukar. Dengan adanya forum ini, diharapkan pelaku usaha dapat saling mendukung dan mempercepat perkembangan usaha mereka. Forum UMKM ini akan menjadi wadah komunikasi yang lebih efisien antara pemerintah dan pelaku usaha, serta berfungsi sebagai sarana edukasi. Di forum ini, para pelaku UMKM akan mendapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai

TENGGARONG,Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memandang penting bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk beradaptasi dengan teknologi digital. Dalam rangka meningkatkan daya saing, Pemkab Kukar menyelenggarakan pelatihan yang berfokus pada pemanfaatan sosial media dan platform e-commerce untuk pemasaran produk. Thaufiq Zulfian Noor, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kukar, menjelaskan bahwa UMKM di Kukar harus bisa memanfaatkan teknologi digital agar tidak tertinggal dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif. “Kami ingin UMKM di Kukar dapat memanfaatkan sosial media secara maksimal, mulai dari membuat akun hingga menciptakan konten yang menarik untuk mempromosikan

TENGGARONG,Swarakaltim.com – Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat pengembangan produk olahan lokal dengan berfokus pada peningkatan kualitas. Menurut Thaufiq Zulfian Noor, Plt Kepala Diskop UKM Kukar, kualitas menjadi faktor utama agar produk olahan lokal dapat bersaing dengan produk dari luar daerah. Diskop UKM Kukar memberikan perhatian besar terhadap potensi produk olahan berbahan baku lokal, yang tidak hanya menawarkan keunggulan kualitas tetapi juga memperkenalkan kekayaan lokal yang dapat menarik perhatian konsumen. Dengan menggunakan bahan baku dari daerah sekitar, produk olahan dapat menciptakan nilai tambah dan memberikan ciri khas tersendiri yang membedakan

TENGGARONG,Swarakaltim.com  – Koperasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki peran yang sangat vital dalam memajukan perekonomian daerah. Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, koperasi di daerah ini menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang profesional. Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara, Thaufiq Zulfian Noor, menjelaskan bahwa untuk memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan anggotanya, koperasi harus dikelola secara profesional. Menurut Thaufiq, masalah utama yang dihadapi koperasi di Kukar adalah kurangnya kemampuan manajerial, terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan pengorganisasian. Hal ini menyebabkan banyak koperasi kurang efektif