BALIKPAPAN, Swarakaltim.com -Pemerintah Arab Saudi memberikan kesempatan kembali kepada jamaah umroh asal Indonesia untuk melakukan ibadah di tanah suci pada akhir Desember 2021 ini. Namun untuk keberangkatan umroh ini baru di tujukan kepada pemilik travel umroh dan pengurus asosiasi dan pejabat dilingkungan kementerian agama.
Kasubag Tata Usaha Kantor Departemen Agama Kota Balikpapan Masrivani mengungkapkan itu. Lalu Ia mengatakan keberangkatan umroh ditujukan bagi pemilik travel dan pengurus asosiasi serta pejabat di lingkungan kementerian agama. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pemilik travel, untuk melihat situasi di tanah suci, apakah ada persoalan yang cukup besar dan cukup berat saat membuka travel bagi umum.
“Nantinya akan ada karantina selama 10 hari ketika sudah pulang ke tanah air dan hal tersebut tidak gratis, sehingga ada penambahan biaya bagi jemaah umrah,” tegasnya.
Dengan adanya penambahan kebijakan untuk pelaksanaan karantina ini, tentunya akan menambah biaya yang harus dibayar jamaah ketika berangkat ke tanah suci. Adapun kisarannya sekitar Rp 28 juta.
“Biaya umrah sekitar Rp 28 juta akan ada tambahan 6 juta rupiah yang merupakan biaya karantina selama 10 hari di hotel. Karena biaya hotel per hari 600 ribu rupiah dikalikan 10 hari,”tegasnya.
Masrivani menambahkan, untuk kota Balikpapan tercatat ada 400 an jemaah umroh yang tertahan keberangkatan akibat pembatasan yang dilakukan selama pandemi Covid-19.(*/SIS)
