Putus Mata Rantai Virus Dengan Disiplin Jaga Prokes

Foto Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Seiring dengan meningkatnya kasus penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Berau, saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) beserta tim Satuan Petugas (Satgas) Covid terus memantau pergerakan penularan dan aktifitas warga di Bumi Batiwakkal. Sebab saat ini, yang perlu diwaspadai bukan hanya Covid-19, namun juga ada varian baru Omicron. Namun yang jelas papar Kepala Dinkes Iswahyudi, senjata utama untuk memutus atau meminimalkan mata rantai penularan virus apapun itu adalah dengan tetap disiplin menjaga Protocol Kesehatan (Prokes).

Masih Iswahyudi, mudah mudahan melonjaknya penularan kali ini tidak separah beberapa waktu lalu sehingga daerah harus mengeluarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti yang terjadi sebelumnya. Karena jika hal itu terjadi maka semua pihak yang akan dirugikan, oleh karena itu kerjasama dan kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan dalam pemutusan mata rantai penularan virus virus yang muncul sekarang ini. “Saat ini langkah yang bisa kita lakukan adalah dengan disiplin terapkan Prokes dan tetap menjaga aturan yang disepakati dilingkungan, misal selalu membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” papar Iswahyudi kepada Swara Kaltim, Rabu (9/2/2022).

Saat ditanya terkait puluhan kasus virus yang baru masuk laporannya ke Rumas Sakit Umum Daerah Abdul Rifai (RSUDA) dan Dinkes apakah pasien yang terpapar sudah vaksinasi atau belum, Iswahyudi mengatakan jika mereka sudah vaksin. Perlu dipahami masyarakat bahwa sudah vaksin bukan berarti boleh lengah dari Prokes. Terutama saat berada diluar rumah, tetap sering lakukan mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak dan menghibdari kerumunan. “Karena virus yang kita hadapi bersama sekarang ini kan tidak kelihatan, sehingga hanya memunculkan asumsi dan prasangka, apakah itu omicron atau covid semuanya dinamakan virus,” ujar Iswahyudi.

Disisi lain tambah Iswahyudi yang perlu diperhatikan, saat ini dalam deteksi virus terhadap yang terpapar sebagaimana informasi anggota dilapangan khususnya yang menangani kasus terkonfirmasi positif, bahwa pendektisian lebih lambat diketahui. “Contohnya, ada wisatawan di Pulau Maratua Kecamatan Maratua yang awalnya satu kini bertambah menjadi 3 orang, padahal sebelumnya diperiksa hasilnya negative, belajar dari sini artinya penularan virus saat ini lebih lembut namun pasti, oleh sebab itu kita harus bekerjasama untuk menanggulanginya bersama sama, resepnya adalah disiplin prokes,” Iswahyudi. (Nht/Fdl).

Loading

Bagikan: