Masyarakat Kampung Tukul Dukung Keberadaan Perusahaan Tambang

Caption: Tokoh Masyarakat Adat Kampung Tukul, Avun dan Tekhen saat ditemui wartawan di Sendawar.

SENDAWAR, Swarakaltim.com – Keberadaan perusahaan memberikan dampak positif terhadap perekonomian di daerah. Begitulah yang dirasakan oleh masyarakat di Kampung Tukul, Keliwai dan Long Daliq. Khususnya mereka yang bermukim di wilayah operasi PT Kedap Sayaaq.

Sedikitnya ratusan kepala keluarga yang menaruh harapan di  perusahaan ini. Untuk menunjang ke hidupan sehari – hari. Utamanya kebutuhan dasar disuplai oleh perusahaan. Seperti di antaranya listrik 24 jam, kebutuhan air bersih dan lain lainnya.

Avun, seorang tokoh masyarakat adat Kampung Tukul mengatakan, selain membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, keberadaan  perusahaan, dalam hal ini PT Kedap Sayaaq, juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

Bagi masyarakat yang berdomisili  sangat mendukung keberadaan perusahaan. Apalagi melalui program CSR (coorporate social responsibility) telah  membantu  nadi kehidupan bagi masyarakat setempat.  

“Kita berharap aparat hukum bertindak terhadap pihak-pihak yang mengganggu perusahaan. Juga membantu keamanan dan ketertiban di wilayah ini. Karena keberadaan perusahaan yang terganggu, otomatis masyarakat terkena dampaknya,” kata dia. 

HRD PT Kedap Sayaq Uus R Husana mengatakan, atas nama manajemen menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat. Utamanya di Kampung Tukul dan Long Daliq yang telah bersama sama menunjukkan persatuan, serta mendukung keberadaan perusahaan.  

“Kami sampaikan terima masih, masyarakat bersama kami. Khususnya sudah mengajukan pengaduan ke pihak kepolisian PT Kedap Sayaaq yang beroperasi dengan perizinan yang lengkap,” katanya. 

Perusahaan, kata dia cukup terganggu dengan adanya pemblokiran. “Kepolisian silakan tindak, apabila memang kami ada kesalahan. Dan sebaliknya, jika pelaku pemblokiran memenuhi unsur melawan hukum, kami harap kepolisian juga menindak tanpa pandang bulu,” ujar dia. 

Pihak perusahaan berharap pihak yang memblokir untuk membuka blokir, sehingga aktifitas perusahaan bisa kembali berjalan normal. Dan tidak lagi mengalami kerugian. 

Diketahui, aksi pemblokiran dilakukan sejak  17 Agustus  2022 lalu. Di mana, aksi ini mengganggu operasional perusahaan, dan baru  kemarin malam bisa dibuka oleh pihak kepolisian.

Dikatakan, aksi ini tidak hanya mengganggu perusahaan, namun juga merugikan masyarakat. Karena hampir 80 persen karyawannya adalah masyarakat di sekitar perusahaan . 

“Sesuai pesan Pak Presiden Jokowi, bahwa investasi adalah aset untuk pemerintah daerah, sehingga harapan kami bisa didukung,” pungkasnya.

Penulis : Alfian
Editor : Redaksi
Publisher : Rina

Loading

Bagikan: