Kemas Lebih Kreatif Festival Batutung Bakulit, Agar Menarik Perhatian

Foto saat Bupati Sri Juniarsih Mas bersama Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Sya’diah dan Ketua TP PKK Kabupaten Berau Sri Aslinda Gamalis melakukan batutung bakulit.

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Sebagai kampung sentra penghasil jagung terbesar di Kabupaten Berau, Samburakat yang merupakan salah satu kampung di Kecamatan Gunung Tabur, melalui festival batutung bakulit digelar menunjukkan kepermukaan akan potensi kampungnya miliki. Menurut Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, yang turut langsung menghadiri kegiatan pertama kali digelar oleh Pemerintah Kampung Samburakat tersebut mengatakan, festival yang tidak semua kampung bisa gelar ini, karena tidak memiliki komoditi andalan sebagaimana Samburakat, perlu diperthankan. Namun hendaknya pagelarannya harus dikemas lebih kreatif dari sekarang, agar menarik perhatian.   

“Pelaksanaan perdana ini cukup bagus, akan tetap agar momentum panen jagung Samburakat membuat penasaran setiap orang mendengar sosialisasikan, sehingga tertarik untuk melihat secara langsung, kedepan diagendakan untuk lebih rapi lagi, lebih serius lagi, dan lebih meriah serta kreatif yang utama. Sehingga batutung bakulit tidak hanya dihadiri oleh warga Samburakat saja, tetapi dihadiri oleh masyarakat dari Kecamatan-Kecamatan lainnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan kalau pengkemasannya menraik bisa saja didatangi oleh masyarakat luar Bumi Batiwakkal,” ungkap Bupati, Kamis (17/11/2022).

Jagung Samburakat dikenal manis, itu ciri khas utamanya, tambah dihidupkan agar menjadi even tahunan melalui batutung bakulit. Apabila kegiatan ini bisa dipertahankan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Berau umumnya dan masyarakat Kampung Samburakat khusunya. Kenapa perlu pengkemasan yang lebih kreatif dari sekarang, agar menjadi alat untuk menunjang ekopariwisata tahunan didaerah ini. “Saya sangat menyambut baik sekali kegiatan ini supaya pengembangan potensi strategis kampung pariwisata kampung Samburakat di sektor perkebunan dapat teraih dengan sebaik-baiknya,” ujar Petinggi di Bumi Batiwakkal.

Terlebih dalam pelaksanaan festival batutung bakulit ini juga memberikan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada para petinggi di Kabupaten Berau yang hadir. Begitu banyak mendatangkan unsur-unsur budaya diantaranya dari unsur budaya NTT, Suku Dayak, Suku Bugis, dan tidak lain budaya asli orang Berau itu sendiri. Acara ini telah mengumpulkan kehadiran berbagai kalangan masyarakat untuk menyatupadukan dari berbagai perbedaan baik agama, suku, hingga budaya. “Mari kita bersama-sama terus meningkatkan perdamaian untuk menghindari adanya perselisihan ataupun gesekan dan satukan semua perbedaan ini untuk Berau menjadi lebih baik lagi kedepannya,” imbuh Sri Juniarsih.

Dari sekarang seluruh potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Berau itu harus terus dihidupkan dan dikembangkan dengan tujuan memancing kehadiran para tamu-tamu yang datang ke daerah. Pesona alam Samburakat yang memuat pameran berbahan jagung, pagelaran seni budaya, penambahan bibit pohon, ajang kompetisi foto dan vlog batutung bakulit di suatu komunitas ini merupakan sebuah waktu yang sangat tepat untuk mengangkat potensi-potensi pariwisata yang ada di Berau. “Saya juga menghimbau untuk para stakeholder yang terkait agar senantiasa melakukan pembinaan pendampingan pemberdayaan kepada masyarakat demi terwujudnya peningkatan derajat, kesejahteraan, dan kemajuan kampung serta masyarakat Samburakat,” tutup Srikandi pertama menjadi Bupati di Bumi Batiwakkal.

Nampak dalam kegiatan festival batutung bakulit, selain Bupati hadir juga Wakil Bupati Berau Gamalis, Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Sya’diah, Camat Gunung Tabur, Unsur Forkopimcam Gunung Tabur, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita serta masyarakat Samburakat. (Nht/Asti)

Loading

Bagikan: