Rahmad Masud : Pasar Murah Menjaga Kestabilan Harga dan Inflasi

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Keberadaan pasar murah yang dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan bekerjasama dengan Bankaltimtara serta Bank Indonesia, diharapkan dapat menjaga kestabilan harga dan inflasi. Demikian diungkapkan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud selaku ketua TPID saat meresmikan pasar murah di halaman gedung parkir.

“Kami tentunya sangat mendukung kegiatan pasat murah ini.Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kestabilitas harga dan inflasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, dengan tujuan guna menekan inflasi di berbagai daerah termasuk di Kota Balikpapan,” kata Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, Senin (3/4/’23).

Lanjut Walikota, untuk menekan inflasi dengan motivasi invovasi dilakukan tentunya melibatkan semua stakeholder, mengingat pemerintah tidak dapat menekan inflasi tanpa keikut sertaan semua stakeholder. “Keberadaan pasar murah diharapkan dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.Tentunya kegiatan ini dapat memudahkan masyarakat mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang relatif terjangkau menjelang hari raya lebaran,” ujarnya.

Walikota menambahkan, masyarakat balikpapan diminta dapat memanfaatkan pasar murah untuk memenuhi kebutuhannya. Kendati demikian, tidak perlu membeli secara berlebihan, cukup membeli sesuai kebutuhan.

“Untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, pasar murah juga bertujuan mengendalikan harga. kenaikan harga yang tidak wajar akan mempengaruhi inflasi sehingga menimbulkan dampak bagi perekonomian secara keseluruhan,”tutupnya
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusrri Umar menjelaskan,tentunya adanya kegiatan pasar murah dapat terlaksana ,atas dukungan semua stakeholder. Mengingat, inflasi yang masing tinggi di Kota Balikpapan.

“Pasar murah ini melibatkan 19 pelaku usaha pangan. Dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokok bagi masyarakat Balikpapan,” ujarnya.
Haemusri mengaku, dari data yang di rilis BPS bahwa inflasi daerah untuk Februari menunjukan, tingkat inflasi kita berada di kisaran 0,31 persen yang dipengaruhi naiknya indeks harga tujuh kelompok pengeluaran.

Kenaikan terbesar ada pada kelompok transportasi sebesar 0,71 persen, dibawahnya ada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,7 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,66 persen, kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,65 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,64 persen.

Hal senada diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan, Bambang Setyo Pambudi, Menurutnya, inflasi terjadi dibeberapa daerah dalam hal ini ketersedian pangan, sehingga dibutuhkan peran pengendalian inflasi salah satunya dengan melaksanakan pasar murah dan ini menjadi pengendalian harga.

“Terdapat 21 titik pasar murah diberbagai lokasi dari 14 Maret hingga 17 April, termasuk melakukan penukaran uang untuk kebutuhan Idul Fitri. Diharapkan kegiatan ini dapat mendukung pemenuhan kebutuhan pokok di Balikpapan dan bisa menurunkan inflasi yang diperkirakan akan kembali pada semester dua ini dan berbelanjalah dengan bijak dan jangan panik buying,” tutupnya.

Dalam kegiatan ini dibuka langsung oleh Walikota Balikpapan Rahmad Masud selaku ketua TPID didampingi istri Nurlena Rahmad Masud yang juga Ketua TP PKK Kota Balikpapan serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia R bambang Setyo Pambudi selaku ketua Wakil Ketua TPID Balikpapan, Kepala Bulog Divre Kaltimtara Amrullah serta pimpinan OPD dan forkopimda.(*/pr-pk’23

Loading

Bagikan: