Foto saat Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menerima secara simbolis dukungan PT Berau Coal pada pesta rakyat manutung jukut
TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Salah satu kegiatan digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-70 Kabupaten Berau dan ke-213 Kota Tanjung Redeb yakni manutung jukut. Semarakkan pesta rakyat tersebut, kembali PT Berau Coal bersama mitra kerjanya, sebagaimana tahun sebelumnya yakni turut berpartisipasi, kali ini dengan memberikan dukungan berupa 500 kg briket arang dan 1 ton ikan segar.
Atas kontribusi PT Berau Coal dan mitra kerjanya tersebut mendapat tanggapan Bupati Bumi Batiwakkal Sri Juniarsih Mas saat dijumpai di sela sela kegiatan manutung jukut berlokasi di sepanjang jalan Pulau Derawan sampai jalan Pulau Sambit Kecamatan Tanjung Redeb, Minggu (17/9/2023) menyampaiakan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan Hari Jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb. Tidak terkecuali kepada PT Berau Coal yang telah memberikan dukungan setiap tahunnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran PT Berau Coal bersama mitrakerja, karena telah turut membantu 500 kilogram briket arang yang dikemas menjadi 50 karung untuk dimanfaatkan dalam kegiatan manutung jukut ini, serta 1 ton ikan. Tentu suport yang ada sangat bermanfaat sekali untuk turut serta sukseskan kegiatan guna menghibur masyarakat Berau,” ungkap Bupati.
Sehingga beliau berharap, dengan adanya tambahan bantuan berupa ikan segar yang diberikan PT Berau Coal tersebut, dalam pelaksanaan manutung jukut tahun ini tidak ada lagi kata kekurangan ikan untuk dikonsumsi saat acara berlangsung.
“Artinya, tidak ada lagi peserta masyarakat yang kekurangan. Dengan total keseluruhan berat ikan mencapai 15 ton. Saya rasa cukup untuk dikonsumsi disini, tanpa membungkus bawa pulang,” ujar Petinggi di Bumi Batiwakkal itu.
Pada kesempatan itu Bupati juga menyampaikan harapannya, kedepan dukungan PT Berau Coal seperti ini dapat memberikan percontohan bagi pihak perusahaan lainnya dalam mendukung rangkaian acara daerah untuk kesejahteraan masyarakat. “Sebab perusahaan besar yang beroperasi di Berau banyak, baik sama sama disektor pertambangan batu bara namun juga disektor lainnya. Mari kita bersama sama selalu bergandeng tangan dalam menyukseskan berbagai kegiatan maupun program Pemerintah,” papar Sri Juniarsih.
Manager Community Development PT Berau Coal, Muhammad Sulaiman menyatakan, dukungan PT Berau Coal dalam pelaksanaan rangkaian acara manutung jukut ini sebagai bentuk partisipasi perusahaan dalam menyukseskan program pemerintah daerah. Sekaligus memeriahkan acara hari jadi Kabupaten Berau. Selain itu, dengan memberikan ikan bertujuan ini sebagai upaya membantu mewujudkan masyarakat untuk gemar makan ikan yang kaya akan protein.
“Kita bersama-sama menyelenggarakan untuk bagaimana masyarakat gemar makan ikan dan tentunya, ini salah satu program yang cukup bagus,” katanya.

Momen manutung jukut ini, kata dia juga sebagai salah satu bentuk menyongsong penekanan kasus stunting. Sekaligus menambah banyak protein untuk masyarakat Kabupaten Berau. Dimana partisipasi itu juga merupakan bentuk dukungan rutin Berau Coal dan mitra kerja, yang sudah berjalan ke-9 kalinya selama ini dilakukan tidak lain untuk memeriahkan pesta bakar ikan untuk masyarakat Bumi Batiwakkal.
“Serta, pihaknya juga ada melakukan kerjasama dengan nelayan untuk memberikan pemahaman cara bagaimana melestarikan laut ataupun sungai tanpa cara merusak lingkungan,” jelas Sulaiman.
Sementara itu, Arif Widya selaku Senior Manager Mining Technology PT Berau Coal juga menyampaikan bahwa pemberian 500 kilogram briket arang untuk memeriahkan pesta rakyat manutung jukut ini berasal dari hasil produksi rumah briket Samburakat Kecamatan Gunung Tabur . “Jadi briket ini berasal dari limbah kayu yang kemudian kita jadikan arang,” terangnya.
Dirinya menjelaskan juga, langkah proses pembuatan briket ini dilalui dengan langkah awal melakukan proses penghancuran kayu menjadi tepung yang sesuai dengan takaran yang telah ditentukan. Selanjutnya, dicampurkan dengan perekat, yakni tapioka.
“Setelah kita mixing secara matang dan merata, selanjutnya kita masuk fase cetak menjadi model pilow,” ujarnya.
Disampaikannya, pengelolaan arang briket ini bisa menjadi potensi ekonomi di masyarakat Kabupaten Berau. Bahkan, kalau digarap secara baik, dapat memiliki potensi untuk menjadi komoditi yang menjadi bahan ekspor. Dikarenakan, penggunaan secara meluas briket ini hampir di seluruh dunia. Saat ini potensi produksi briket di Samburakat, mampu mengahasilkan perkapasitasnya 4 ton.
“Namun untuk tahap awalnya produksi 1 ton saja. Jadi nanti antara hasil produksi dan pengeringannya bisa berkelanjutan,” pungkasnya. (Nht/Asti)