Berdampak Pengurangan Penerima, Fuad Soroti Pemotongan Anggaran Beasiswa Kaltim

 

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan pengembalian anggaran Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) yang mengalami pemotongan drastis. Meski Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum sepenuhnya terbentuk, Fuad menegaskan tidak akan tinggal diam dan akan segera mempertanyakan keputusan tersebut kepada pihak terkait.

“Saya akan berusaha sekuat tenaga agar anggaran beasiswa ini dikembalikan seperti semula. Pendidikan adalah prioritas utama, dan tidak semestinya dipotong kecuali dalam situasi yang benar-benar mendesak,” ujar Fuad tegas.

Dalam APBD 2024, anggaran beasiswa hanya dialokasikan sebesar Rp 200 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Penambahan Rp 20 miliar melalui APBD Perubahan menjadikan total anggaran hanya Rp 220 miliar, atau sekitar 40 persen dari tahun lalu.

Pemotongan ini berdampak langsung pada jumlah penerima beasiswa. Jika sebelumnya program ini mampu menjangkau lebih banyak mahasiswa, kini hanya sekitar 47 ribu penerima yang dapat merasakan manfaatnya. Dari jumlah tersebut, prioritas diberikan kepada 20 ribu mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Fuad menilai kebijakan ini sangat disayangkan karena berpotensi menghambat pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kaltim.

“SDM yang berkualitas adalah fondasi kemajuan daerah. Jika pendidikan tidak didukung, bagaimana kita bisa berharap Kaltim menjadi lebih maju di masa depan?” paparnya.

Menurut Fuad, investasi di sektor pendidikan harus dipandang sebagai prioritas utama. Pengurangan anggaran untuk beasiswa bukan hanya mencederai upaya menciptakan generasi muda yang kompeten, tetapi juga dapat melemahkan daya saing daerah di masa depan.

“Beasiswa adalah salah satu alat paling efektif untuk membantu masyarakat, terutama yang kurang mampu, agar bisa melanjutkan pendidikan. Saya akan memastikan bahwa pemerintah provinsi memahami dampak serius dari keputusan ini,” tambah Fuad.

Ia berharap kebijakan terkait anggaran beasiswa dapat ditinjau ulang agar pendidikan tetap menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. “Ini bukan hanya tentang angka di APBD, tetapi tentang masa depan ribuan generasi muda di Kaltim,” tutupnya penuh harap.(adv-dprd kaltim)

Loading

Bagikan: