Pembiayaan Pipa Transmisi Dari Semoi- Balikpapan, Pemkot Akan Berkoordinasi Dengan DPRD

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakot Balikpapan, Agus Budi Prasetyo menerima perwakilan Kementerian keungan (Kemenkue), Bappenas dan Kementerian PUPR. Kedatangan mereka memberikan kabar akan 500 liter dari bendungan sepaku semoi air baku akan di alirkan di kota Balikpapan. Namun demikian, untuk biaya pipa transmisinya mencapai Rp 1,5 triliun.

“Untuk biaya tersebut diakui sangat mahal dan diakui memberatkan Pemkot Balikpapan,akibat terbatasnya APBD Kota,” tegas Agus kepada awak media.

Lanjut Agus, pihak perwakilan Bappenas dan Kemenkur yang mendatangi kita melakukan diskusi arahnya ke Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). “Apakah nanti mengarah ke KPBU yakni kerja sama antara Pemkot dengan Badan usaha yang diarahkan Pemerintah pusat, kalau KPBU investasinya melalui investor kita membayar melalui biaya layanan,” jelasnya.

Agus menjelaskan, KPBU memiliki dua pola, kalau kita terima air bersih berarti nanti dari pihak Badan usaha memproduksi air bersih dijualnya melalui PDAM kemudian berlakulah tarif kepada masyarakat.

“Syaratnya dari Kementerian adalan air yang dijual layak minum, maka tarifnya akan semakin tinggi. Sehingga perlu disosilisasikan dan dikoordinsikan dengan DPRD Balikpapan agar dapat dukungan,” ujarnya.

Untuk itu, disarankan Kemenkue, pada saat KPBU nanti diminati agar jaringan ekstinting PDAM yang ada sekarang harus dilakukan perbaikan, jangan sampai air pdam yang saat ini kondisinya masih kurang bersih ada kotorannya. “Tapi kuncinya kita laporkan dulu ke pak wali, keputusan ada pada pak wali, kalau setuju KPBU baru kita lanjut ke Kementerian,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda Harya Muldianto di Balikpapan mengungkapkan, kebutuhan air baku untuk air minum di Kota Balikpapan hingga 2039 diproyeksikan sekitar 3,3 meter kubik per detik, namun saat ini baru terpenuhi 1,3 meter kubik per detik. Saat ini kekurangan pasokan air baku itu bisa terlihat dari belum seluruhnya warga Kota Minyak menikmati pelayanan air bersih dari PDAM.

“Untuk menutupi kekurangan tersebut Pemkot Balikpapan telah membangun Waduk Teritip dan Embung Aji Raden, termasuk kerjasama dengan Pemkab PPU yang membangun Waduk Semoi-Sepaku. Namun, dari perhitungan kami, bila ketiganya sudah mulai beroperasi di 2024 mendatang, penambahannya baru 820 liter pe detik, untuk kekurangan 1.200 liter per detik masih dicarikan lagi jalan keluarnya.” kata Muldianto.

Muldianta menambahkan, mengungkapkan pembangunan Embung Aji Raden tahun depan ditargetkan rampung dan bisa digunakan. Tahun 2021 ini masih penyelesaian pembebasan lahan yang sebelumnya sempat tersendat. Begitu pula dengan pembangunan Waduk Semoi-Sepaku yang terkendala pembebasan lahan.

Adapun Bendungan Teritip yang saat ini belum mencapai batas kemampuannya yang kelak mencapai 250 liter per detik. Namun demikian, masih bisa digunakan untuk kapasitas 80 liter per detik dari seluruhnya 250 liter perdetik.(*/Pk’23)

Loading

Bagikan: