Pedagang Pasar Pagi Ingin Berdialog Dengan Walikota 

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3) Kota Samarinda yang mewakili 2.800 pedagang menginginkan berdialog secara langsung dengan Walikota Samarinda Dr Andi Harun, untuk menyelesaikan masalah rekonstruksi bangunan pasar pagi.
 
Ketua Umum FP3 Thoriq Hakim menyampaikan ihwal tersebut kepada sejumlah wartawan saat jumpa pers di Pasar Pagi, Samarinda, Jumat (8/9/2023).
 
Menurut Thoriq, dialog tersebut dapat meluruskan berita di media sosial tentang rencana pembongkaran Pasar Pagi, yang kemudian menimbulkan keresahan di kalangan pedagang.
 
“Tanpa ada pemberitahuan apa-apa dari Pemkot Samarinda, tiba-tiba ada kabar Pasar Pagi dibongkar bulan November sampai Desember 2023 ini. Jelas ini menimbulkan keresahan dan kepanikan,” tandas Thoriq yang didampingi Sekretaris Umum FP3 Jupriansyah Asing, SP dan Bendahara Umum Sahabudin Pance.
 
Walikota Andi Harun, ujarnya, harus menjelaskan kepada para pedagang dan pedagang juga dapat menyampaikan segala hal ihwal yang berhubungan dengan persoalan kalau Pasar Pagi dibongkar.
 
“Jangan sampai Walikota mendengar informasi sepihak dari para stafnya. Seperti misal, ada informasi yang mengatakan bangunan Pasar Pagi itu dibangun sejak tahun 70 an bahkan tahun 60 an. Sehingga ada anggapan dari pak Wali kalau bangunan Pasar Pagi ini sudah tidak layak dijadikan pasar,” timpal Sahabudin.
 
Dia juga menyayangkan ada kabar yang mengatakan, Walikota Andi Harun, beberapa hari lalu, mendatangi Pasar Pagi.
 
“Namun sayang beliau datang pukul 16.30 WITA, sehingga sudah banyak kios  tutup dan pedagang sudah banyak yang pulang. Sehingga tidak sempat ada dialog,’ lanjutnya.
 
Yang paling penting, ucap Jupriansyah Awing,  bertemu atau tidak, pihaknya menyampaikan 16 poin aspirasi para pedagang Pasar Pagi.
 
Empat poin di antaranya yang paling penting, yaitu mendorong Pemkot Samarinda secara sungguh-sungguh melakukan kajian ilmiah, bukan hanya pada aspek bangunan, tetapi juga kajian ilmiah dampak sosial kemasyarakatan yang timbul di kalangan pedagang ajibat rekontruksi Pasar Pagi.
 
Poin kedua, apa bila kegiataan awal dari rekontruksi Pasar Pagi berupa relokaai pedagang yang direncanakan bulan November, pedagang meminta penundaan pelaksanaan relokasi setelah lebaran Idul Fitri 1445H/2024.
 
Selanjutnya, lokasi yang disiapkan untuk relokasi itu ditempatkan pada satu lokasi dan tidak jauh dari Pasar Pagi saat ini, tidak banjir, mudah dijangkau, aman bagi pedagang dan pembeli. Pedagang mengusulkan relokasi berada di kawasan Citra Niaga dan atau pelabuhan peti kemas Samarinda.
 
“Kami juga mendorong sosialisasi dari Pemkot Samarinda kepada pedagang Pasar Pagi dilakukan dalam waktu dekat ini,” pungkas Jupriansyah.(*sk)
 
Teks foto:
 
Ketua Umum Forum Pedagang Pasar Pagi Samarinda H. Thoriq Hakim, saat jumpa pers, Jumat (8/9) di Pasar Pagi, Samarinda.

Loading

Bagikan: