Kasi Kesehatan dan Udara Dishub Mahulu, Ferry Bahriannor saat menunjukan gambar calon Bandar Udara Kabupaten Mahulu, Senin (16/11/2020).
“Pembebasan Lahan Tahap Kedua, Tergantung Kemampuan Keuangan Daerah”
MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Persiapan pembangunan Bandara Kabupaten Mahakam Ulu sejak tahun 2018 lalu telah melewati tahap pertama dalam pembebasan lahan milik warga Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun.
Adapun system pembayaran tersebut melalui transfer ke rekening bank bagi pemilik lahan. Dimana saat ini Pemkab Mahulu telah menyelesaikan pembayaran tahap pertama 90 hektare dengan anggaran biaya kurang lebih sekitar Rp7, miliar.
“System pembayaran melalui dua tahap, dimana tahap pertama telah direalisasikan pembayarannya pada 11 November 2020 ini,” ungkap Kepala Dishub Mahulu, Toni Imang melalui Kasi Keselamatan Udara, Ferry Bahriannor, Senin (16/11/2020).
Sementara untuk tindak lanjut tahap kedua dalam pembebasan sisa lahan seluas 160,5 hektare. Saat ini pihaknya memasuki proses pengukuran dilokasi lahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai dasar untuk melakukan pembayaran sebagai Tim Pelaksana Pengadaan Tanah.
“Proses tahap kedua tinggal menunggu kemampuan keuangan daerah. Mudah-mudahan dapat tereliasasikan pada tahun berikutnya. Sebab masih ada sisa lahan untuk lokasi bandara yang harus diselesaikan. Semoga tahun 2021 tereliasasikan,” imbuhnya.
Adapun titik lokasi rencana pembangunan bandara tersebut, hanya 1 kilo meter dari pusat Ibu Kota Mahulu saat ini. Tepatnya masuk wilayah RT 11, Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan bandara merupakan kebutuhan geografis Mahulu yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Serawak Malaysia. Yang saat ini masih mengandalkan transportasi jalur Sungai Mahakam.
Sosialisasi juga telah dilakukan oleh Ketua Tim Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Cek Putera Handalan, pada awal Juli 2020 kemarin, yang dihadiri sejumlah pejabat teras Pamkab Mahulu, pemilik lahan dan sejumlah pihak terkait.
Dari total luas lahan bandara yang dibutuhkan mencapai 250,5 hektare itu, khususnya untuk bangunan bandara diperlukan seluas 835×3.000 meter. Kemudian untuk runway (landasan pacu) sepanjang 1.600 meter.
Penulis : Riki
Editor : Alfian (SK)