SAMARINDA, Swarakaltim.com – Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor menegaskan, kehidupan masyarakat Benua Etam Kaltim tidak lepas dari adanya aspek lingkungan. Itu karena, satu tahun terakhir ini kerusakan lingkungan di Benua Etam semakin memprihatinkan. Akibat adanya pembukaan lahan pertambangan batu bara sangat luar biasa.
“Karena itu, kehidupan masyarakat Kaltim saat ini tidak lepas dari aspek lingkungan yang memprihatinkan. Pertambangan semakin maju, yaitu pertambangannya semakin maju hingga merusak jalan,” tegas Isran Noor baru-baru ini ketika kegiatan lingkungan oleh DLH Kaltim.
Bagi Isran, perusahaan atau penambang itu tidak salah. Hanya saja, akibat tidak adanya pengawasan yang dilakukan di daerah oleh Pemerintah Daerah setempat, maka kondisi lingkungan pun semakin memprihatinkan.
Apalagi, harga jual batu bara semakin tinggi dalam 11 tahun terakhir ini. Karena itu, mulai jalan rusak dan berlubang. Antrian panjang kendaraan untuk melintasi akses jalan antar kabupaten dan kota terjadi akibat jalan berlubang itu tidak akan mempengaruhi aktifitas pertambangan tersebut berhenti.
“Izin pertambangan memang sudah ditarik ke Pusat. Tapi, jika kondisi pertambangan itu baik dan terjaga, maka diperlukan pengawasan dari Pemerintah Daerah. Sayangnya, aturan itu tidak ada. Makanya, belum ada izinnya saja sudah ditambang,” tegas Isran.(aya/sk)
Editor : Redaksi
Publisher : Alfian (SK)