Foto : Jaksa Agung Burhanuddin, (istimewa)
JAKARTA, Swarakaltim.com – Beredar issue di Media Sosial (medsos) terkait dengan ijasah Jaksa Agung, membuat geram para pemerhati hukum, tidak sedikit masyarakat tertipu adanya politisasi informasi di medsos yang biasa di lakukan oleh para oknum koruptor, karena hingga saat ini Jaksa Agung telah berhasil menyelesaikan tugas sesuai intruksi Presiden RI Joko Widodo.
Berdasarkan keterangan dari Pengamat Hukum Erwin Natosmal Oemar mengatakan bahwa adanya kesalahan tersebut harus dikonfirmasi secara resmi oleh Jaksa Agung sendiri, bukan sekelas Kapuspenkum.
“Dia beralasan, perbedaan data tersebut pasalnya sudah menjadi konsumsi publik, sehingga ST Burhanuddin harus menyampaikan secara terbuka,” lanjut Erwin, Senin (27/9/2021).

“Jaksa Agung harus klarifikasi secara pribadi, seperti mendapatkan ijazah yang asli dari mana, dan kenapa ada perbedaan antara informasi di publik dan akademik di Unsoedv,” ujarnya.
Menurut Erwin dengan adanya polemik Ijasah Jaksa Agung merupakan serangan balik dari para Koruptor yang sudah di hukum dan yang akan di hukum oleh Kejaksaan Agung, untuk itu wajib diwaspadai, agar tidak melemahkan Kejaksaan Agung
“Aneh ada yang mau minta investigasi tentang Ijasah Jaksa Agung, dan ini di duga sebuah bentuk pesanan politik untuk mendelegitimasi Jaksa Agung yang selama ini sangat gencar dan komit menjalankan visi dan misi presiden Jokowi dalam melakukan pemberantasan korupsi,” tambahnya.
“Seperti kita ketahui bersama dan banyak sudah di publish di media massa dengan keberhasilan dalam menjalankan tugas sebagai Jaksa Agung, serta telah banyak kasus mega korupsi yang ditangani oleh Kejaksaan Agung, dan trilyunan aset negara yang berhasil diselamatkandari para Koruptor,” paparnya.
“Terkait status ijasah Jaksa Agung telah dijelaskan oleh Kapuspen Kejaksaan, itu sudah lebih cukup dong dan clear,” tegasnya.
“Dengan adanya issue hoax ini, saya berharap Jaksa Agung beserta staff nya jangan kendor serta terus berantas korupsi di negeri ini,” pesannya.
“Dan Saya sangat mendukung langkah serta kinerja Kejaksaan Agung dalam melakukan pemberantasan korupsi,” ucapnya.
“Yang pasti dari polemik Ijasah yang sengaja diciptakan ini merupakan bagian dari upaya untuk membuat Kejaksaan Agung menjadi lemah dalam pemberantasan korupsi,” terangnya.
“Dan yang jadi sasaran tembak jelas Jaksa Agung yang memiliki kinerja sangat bagus dalam menjalankan visi dan misi kangmas Jokowi,” tukasnya. (*/AI)