BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Rencana sekitar 40 pegawai PDAM terdiri dari Direksi, Kabag, Kasubag dan staf berangkat ke Jakarta dan selanjutnya ke Bogor mendapat sorotan dari warga Balikpapan. Selain ditengah pandemic Covid 19, kualitas air PDAM yang masih di keluhkan dan pelayanan air bersih yang belum seluruhnya di rasakan warga Balikpapan. Sebaliknya para pejabat PDAM berjamaah ingin keluar kota. Hal ini sangat tidak mencerminkan keadilan.
Saat di konfirmasi awak media terkait hal tersebut. Direktur Umum PDAM Tirta Manggar kota Balikpapan kota Balikpapan Haidir Effendi membenarkan keberangkatan 40 pegawai PDAM akan berangkat ke Jakarta dan selanjutnya agenda ke Bogor. Dari 40 pegawai PDAM yang ikut serta berangkat diantaranya Direksi, Kasubag, Kabag dan Staf PDAM Tirta Manggar.
“Saya tidak ikut berangkat ke Bogor untuk kegiatan pertandingan Futsal,karena saya tidak bisa main sepakbola. Keberangkatan jajaran PDAM adalah program Kopri,” kata Haidir usai mendampingi Wali Kota Balikpapan Rahmad MAsud yang melakukan sidak di kantor PDAM yang terletak di Jl Ruhui Rahayu.Jumat(05/11/2021).
Haidir menjelaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan 40 pegawai PDAM berangkat untuk kegiatan olah raga di Bogor. Karena dirinya memberikan support untuk mereka.
”Saya mensuport dan mengizinkan mereka berangkat. Dikarenakan keberangkatan baru dibuka,” tegasnya.
Saat disinggung, terkait pelayanan air bersih PDAM untuk masyarakat yang banyak di keluhkan masyarakat Balikpapan seperti air bersih biasa setiap hari normal mengalir di beberapa wilayah, namun kenyataanya hanya malam mengalir,bahkan air yang hanya malam hari mengalir, namun tidak mengalir sama sekali selama dua bulan. Haidir mengaku, pelayan air bersih tentunya salah satu prioritas visi dan misi Walikota Balikpapan Rahmad Masud. Namun, setiap tahun angka pelanggan yang mendaftar PDAM kian meningkat.
“Setiap tahun jumlah penambahan pelanggan baru PDAM mencapai 3.500 pelanggan. Sehingga, dengan jumlah pelanggan bertambah dan air baku tidak semakin menambah , namun air baku semakin mengalami penurunan, sehingga berimbas kepada pelayanan air bersih kepada masyarakat yang tidak merata,” tegasnya.
Haidir mencontohkan, air baku yang ada di Kampung Baru dapat mengalirkan air bersih ke masyarakat sekitar 25 liter per detik, namun kenyataanya hanya 19 liter perdetik.
Salah satu warga Balikpapan terletak di Kawasan Terlindung RT 07 Kelurahan Muara Rapak Balikpapan Utara, Zainal Abidin. Zainal menjelaskan, dirinya telah menjadi pelanggan PDAM sejak 32 tahun lalu. Selama 32 tahun air mengalir lancer dan kini sudah hampir 5 bulan air bersih tidak mengalir bahkan mengalir di malam hari. “Kami meminta keadilan ke pemerintah kota untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini. Sedangkan, RT yang tidak jauh dari rumahnya, air mengalir dengan lancer,” tegasnya.
Disisi lain Dita Novariyantie Ketua RT. 32 Kel Mekar Sari Kec BPP Tengah mengungkapkan sejauh ini masih jauh kualitas air PDAM di wilayah. Ia sampai kan keluhan warga tersebut disela-sela reses Aus Hidayat Nur Anggota DPR RI Fraksi PKS.
” Saya sampaikan keadaan kualitas air PDAM di lingkungan kami kepada beliau. Tapi beliau bukan yang membidangi komisi itu. Tapi beliau berjanji akan meneruskan kepada Anggota DPRD setempat wilayah Balikpapan Tengah agar di tindak lanjuti,” ujar Dita. (SIS)