Sugiyono Ikuti Raker Apeksi Kalimantan

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Rapat Kerja Komisariat Wilayah  V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan di Kota Samarinda resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Jumat (5/11/2021) pagi.

Ketua DPRD Kota Samarinda, Sugiyono dan Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Rusdi menghadiri acara ini bersama juga 9 Wali Kota se Kalimantan, dan wali kota Bogor Bima Arya Sugiarto selaku ketua Apeksi Pusat, di Ballroom hotel Mercure jalan Mulawarman.

Sugiyono menyambut positif materi yang dibahas dalam rapat kerja yang mengangkat topik strategi ketahanan pangan untuk masyarakat kota dalam masa pandemi Covid-19 dengan best practice strategi pengendalian inflasi daerah di masa pandemi Covid-19.

“Momentum yang sangat tepat dan apalagi Samarinda juga sudah berkali-kali meraih penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah,” ungkap Sugiyono.

Sementara dalam pidatonya, Wagub Kaltim berharap dalam raker tersebut setidaknya bisa menjadi momentum penting setelah ditetapkan Kaltim sebagai ibu kota negara (IKN).

Mengingat kata dia, jika IKN jadi dibangun tiga kota seperti kota Samarinda, Balikpapan dan Bontang sebagai kota penyangga harus dibangun merata.

“Semoga keberadaan Apeksi regional Kalimantan ini bisa menjadi momentum penting dan strategis dalam percepatan pembangunan IKN nanti di Kaltim. Pembangunan harus merata di seluruh Pulau Kalimantan,” ungkap Wagub.

Walikota Andi Harun menyampaikan bahwa dukungan dari pemerintah pusat juga masih dibutuhkan untuk peningkatan kualitas dan sistem pelayanan publik yang ada.

“Akselerasi penerapan 4.0 dalam bidang pelayanan publik di pemerintahan, dan juga proyek -proyek strategis melalui program KPBU juga ingin kita perkuat,” sebutnya lebih lanjut.

Sementara, Ketua Apeksi Pusat, Bima Arya Sugiarto dalam sambutan sama seperti Wagub masih mengulik terkait  isu strategis pemindahan IKN mulai tahun 2024 ke Kaltim, ia berharap melalui forum ini akan melakukan konsolidasi untuk memberi rekomendasi beberapa hal kepada pemerintah pusat.

“Ibu kota baru tidak boleh dikelola dengan cara-cara lama, ibu kota baru adalah peradaban baru harus dikelola dengan cara baru,” sebut Bima melanjutkan.

Oleh sebab itu, Bima menyarankan agar dalam proses pembangunan dan pengelolaan IKN di Kaltim, harus dapat merangkul generasi milenial.

“Jadi Apeksi akan menguatkan kolaborasi dengan industri kreatif dan anak-anak muda bukan hanya dalam perencanaan tapi juga pengelolaan dan sebagainya,” pungkasnya.(dho)

Loading

Bagikan: