Tuberkulosis Tanggung Jawab Bersama

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kaltim Hj Norbaiti Isran Noor mengajak semua komponen daerah untuk bergandeng tangan dalam penanganan TBC  atau tuberkulosis. Kebersamaan dalam penanganan tuberkulosis harus dilakukan dengan sinergi instansi terkait di provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk juga lintas sektor dan dukungan CSR perusahaan baik dalam hal regulasi maupun anggaran.

“Penanganan kasus TBC tanggung jawab kita bersama,” kata Hj Norbaiti Isran Noor saat memberi arahan pada Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Investasi Kontak TBC dan Workshop Implementasi Strategi dan Intervensi PPM Tingkat Provinsi Kaltim di Ballroom Swiss-Belhotel, Minggu (21/11/2021).

Norbaiti melanjutkan, masyarakat masih banyak beranggapan TBC adalah penyakit orang miskin, sehingga terkesan tidak perduli untuk mengobati. Padahal TBC sangat bisa menular, namun bisa disembuhkan dengan pengobatan teratur. Akibatnya banyak penderita TBC yang tidak diketahui dan kemudian menularkan kepada keluarga dan lingkungannya.Oleh karena itu tegas Norbaiti, edukasi tentang bahaya dan penanganan tuberkulosis harus ditingkatkan.

“Jadi saya minta agar kabupaten dan kota melalui Bappeda masing-masing memberi dukungan anggaran untuk penanganan tuberkulosis ini,” pintanya.

Norbaiti juga mengungkapkan dalam kapasitasnya sebagai Ketua TP PKK Provinsi Kaltim ia akan bersurat untuk meminta semua kader PKK menjadi kader PPTI untuk membantu penelusuran kasus TBC.”Edukasi tentang TBC harus terus kita tingkatkan bahwa TBC bisa disembuhkan dan obatnya gratis,” tegas Norbaiti.

Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Investasi Kontak TBC itu dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Hj Padiah Mante Runa.Selain PPTI, acara juga dihadiri Dinas Kesehatan se-Kabupaten/Kota IDI, IDAI, Yayasan Penabulu, Persi dan mitra kesehatan lainnya.(sul/adpimprovkaltim/adv/aya/sk)

www.swarakaltim.com @2024