Swara Sosok Sekda Kaltim M Sa’bani: Tak Ambisius Mengejar Jabatan, Menuai Manis Dipuncak Karir

SAMARINDA, Swarakaltim.com – DALAM sebuah perjalanan hidup meniti karir, terutama di lingkungan Birokrat atau Abdi Negara. Dikenal sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tentu menjadi kebanggaan seseorang juga keluarga mereka yang menjalaninya.

Tak terkecuali yang dialami dan dirasakan Sosok Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim HM Sa’bani. Menjelang akhir purna tugas sebagai PNS yang kini disebut ASN, tinggallah menghitung hari. Namun demikian, dari perjalanannya, Sa’bani biasa dia disapa, ada hal yang dapat dipetik menjadi motivasi bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan dipemerintahan.

Ditemui di sela-sela kesibukannya, Sa’bani berkisah. Karir ASN dimulai sejak Maret pada tahun 1988 dan sebelumnya diawali menjadi tenaga honor di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kaltim. Saat itu, di tahun 1985 mengikuti tes di Bappeda Kaltim dan diterima. Ditempatkan sebagai staf dan menjalankan tugas di instansi itu.

Kemudian, pada tahun 1986 mendapatkan kesempatan magang di berbagai instansi pemerintahan, tepatnya di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dengan tujuan belajar bagaimana mekanisme kerja. Selanjutnya, ketika kembali di Bappeda masih pada 1986, Sa’bani ditempatkan di TAD kerja sama Pemerintah Provinsi Kaltim dengan Jerman.

Seiring berjalan waktu Sa’bani pun diangkat sebagai PNS (Aparatur Sipil Negara/ASN sekarang) pada Maret 1988. Selanjutnya, di tahun 1989, Sa’bani dipercaya mengikuti tugas belajar berupa pendidikan di luar negeri Strata 2. Saat itu, pendidikan melalui biaya kerja sama dengan Jerman Barat.

“Menjadi PNS awalnya belum menikah. Dengan gaji kurang lebih Rp64.000 per bulan dan beberapa bulan kemudian menikah, tepatya Oktober tahun 1988,” kisahnya.

Berjalan waktu, Sa’bani terus menempuh pendidikan S2 di Jerman 1989. Tapi, kerja sama pendidikannya saat itu di Asian Institute of Technology (AIT) Bangkok Thailand. Setahun berikutnya di Jerman, tepatnya di Dortmund dan selesai 1991.

“Menempuh pendidikan tersebut tidak mudah, karena harus PNS 100 persen penuh barulah bisa melanjutkan,” ucapnya.

Sepulang dari pendidikan S2, barulah Sa’bani mulai meniti karir sebagai birokrat. Tak mudah memang dialami. Lika-liku perjalanan karir pun dijalani dengan ikhlas dan sabar. Tepatnya, memulai karir di Bappeda Provinsi Kaltim di Bidang Penelitian hingga 1994. Kemudian dipromosikan sebagai Kepala Seksi Industri Pertambangan dan Energi.

Dan pada 1995 oleh Wali Kota Balikpapan Imdaad Hamid diminta menduduki jabatan Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Balikpapan. Di Kota Minyak ini, karir Sa’bani ternyata terus meningkat, meski problematika kehidupan tetap ada menyelimutinya.

“Ya kala itu, Pak Imdaad yang minta saya langsung dan lapor ke Gubernur Kaltim Almarhum Ardans. Tidak lama sebagai Kepala Bidang di Bappeda, saya dimutasi sebagai Kabag dan beberapa tahun kemudian sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Balikpapan,” jelasnya.

Panjang memang karir Sa’bani ketika di Pemkot Balikpapan. Kepala Bappeda Balikpapan pun sempat dijabatnya 2007. Kemudian pada Pilgub 2008 mendapat amanah sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Balikpapan.

Namun demikian, sebagai Plt tidak lama dijabat Sa’bani. Dikarenakan, pasca Pilgub, posisi Sekda kembali dijabat Sekda sebelumnya. Sebagai junior kala itu, Sa’bani tak memiliki ambisius dalam diri mengejar jabatan.

“Saya tahu diri, saya masih junior saat itu. Saya serahkan semua kepada Wali Kota saat itu. Tapi, itulah dinamikanya dalam berkarir di birokrat,” jelas Sa’bani.

Dalam kondisi meniti karir ini, Sa’bani pun berprinsip, sebagai PNS tak perlu mengejar sesuatu jabatan atau menggebu-gebu ngotot meraih posisi yang diinginkan. Rezeki tak akan ke mana-mana. Itulah pribahasa atau kiasan umum dalam kehidupan. 

Alhasil, Sa’bani pun kembali berkarir di Pemprov Kaltim untuk ekspose atau mengikuti seleksi sebagai eselon II dihadapan Gubernur Kaltim 2009.

“Dengan ijin keluarga dan Wali Kota Balikpapan, saya pun kembali ke Samarinda, tepatnya menjabat sebagai Kadishub Kaltim. Mulai 2009 karir di Pemprov Kaltim kembali dijalani. Dinamika pun pasti ada, yakni saat itu Pemprov menghadapi masalah Bandara Sungai Siring, kini menjadi APT dan berhasil,” kenangnya.

Sempat juga menjadi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Disperindagkop dan UMKM. Kemudian Staf Ahli Gubernur Bidang SDA dan Lingkungan Hidup serta Kesra. Selanjutnya, ditempatkan sebagai Plt Asisten Pemerintahan.

Setelah itu, mulailah kekosongan Sekda. Alhasil, puncak karir pun diterima Sa’bani sebagai Sekda hingga menjelang purna tugas Februari tahun 2022.

“Itulah dinamikanya. Kita jalani saja, pergeseran dan perpindahan. Terpenting adalah tidak perlu ngotot, ngoyo mengejar jabatan. Jalani saja dengan baik. Kalau sudah garisnya, Insyaallah ada jalannya. Tak perlu bermanuver yang tidak-tidak. Tentu, akan menganggu hubungan kerja. Penting lagi adalah bagaimana menjaga hubungan, komunikasi dengan berbagai elemen. Walaupun kondisi kurang nyaman, tetapi tetap menjaga dengan baik. Sehingga situasinya berjalan lancar,” pesannya.(tim/adpimprovkaltim)

Loading

Bagikan: