Cegah Lonjakan Kasus, PTM Dikembalikan Ke Daring

Foto Kepala Dinas Pendidikan Berau Murjani.

Khusus Kecamatan Masuk Zona Merah Dan Kuning

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Varian baru corona virus disease 2019 (covid-19) jenis omicron semakin merebak, sehingga status Kabupaten Berau saat ini se Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi level 3 bersama Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Kota Bontang. Sehingga ada kemungkinan sebagai langkah pencegahan lonjakan kasus maka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di bumi Batiwakkal bakal dikembalikan ke daring (online).

Saat dimintai tanggapan Kepala Dinas Pendidikan Berau Murjani, dijumpai dikantor beliau Jl Murjani I Kecamatan Tanjung Redeb, Rabu (16/2/2022) terkait sekarang Berau masuk level 3 dan kasus terus meningkat drastis bagaimana PTM. Melihat kondisi sekarang tidak bisa dipaksakan PTM dilanjutkan, resikonya sangat tinggi bakal menambah angka kasus positif. “Jadi pembelajaran di sekolah sekolah akan dikembalikan daring. Namun khusus Kecamatan yang masuk zona merah dan kuning. Sementara Kecamatan atau Kampung yang zero kasus tetap diperbolehkan untuk PTM,” ungkap Murjani.

Masih menurut beliau, kebijakan mengenai pembatasan dalam PTM ini sudah tepat untuk dilaksanakan sekarang ini guna siaga jangan sampai ada klaster sekolah terjadi sehingga menyumbang lonjakan kasus di Berau. Melalui langkah diambil diharapkan dapat menghambat penularan varian Omicron yang lebih luas. “Pihak kami telah meminta keputusan dari Bupati agar pelaksanaan peraturan 50 persen dapat diberlakukan di zona-zona tertentu, hal ini karena beberapa wilayah di Berau telah naik level sampai ke merah. Keputusan ini merupakan langkah siaga dan pencegahan jika terjadi lonjakan kasus di bulan Maret atau pun April mendatang,” ujar Murjani

Ditambah sekarang ini cuaca tidak menentu terkadang hujan lebat tidak lama panas, sehingga hal itu juga sebagai faktor memudahkan terserang flu. Apalagi perhari ini (Rabu) jumlah kasus positif kembali bertambah yakni sebanyak 21 orang, berarti jumlah yang dirawat mencapai 184 kasus. “Kebijakan dimabil kembali daring pembelajaran di sekolah di Berau adalah bentuk perlindungan serta antisipasi penyebaran virus corona dengan variannya di lingkungan pendidikan supaya nantinya tidak ada tambahan klaster dari kawasan sekolah,” tutur Murjani. (Nht/***)

Loading

Bagikan: