Mercure-ibis Hotel 2nd Anniversary

SAMARINDA, Swarakatim.com – Mercure-Ibis Hotel Selasa 22 Februari 2022 ini genap berusia 2 tahun, dimana peringatan diusia ke 2 tahun di kota Samarinda tetap terlaksana meriah dengan keterbatasan Protokol Kesehatan yang dirangkai kegiatan bhakti sosial Donor Darah.
Kegiatan puncak 2nd Anniversary berlangsung di ballroom Crystal I Hotel Mercure, Selasa (22/2/2022).

“Hari ini bertepatan tanggal 22 bulan 2 tahun 2022 kita berusia 2 tahun. Ini tanggal cantik ya. Hari ini kita ada open house dengan mengundang teman-teman perhotelan dan media. Sebenarnya banyak planningnya, karena zona merah lagi dengan berat hati kita harus menjalankan protokol kesehatan, menjaga supaya tetap kondisi fit,” ungkap General Manager (GM) Mercure-Ibis Hotel Samarinda, Budi Wahjono.
Salah satunya kegiatan yang tertunda lanjut Budi adalah kegiatan penanaman 200 pohon di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM).

“Sebenarnya dalam minggu ini kita laksanakan. Bahkan kita sudah beli pohonnya dan lakukan survei. Tetapi karena zona merah, terpaksa terpending. Tetap kita laksanakan tapi tertunda,” beber Budi.
Selain itu kata Budi lagi mereka melaksanakan kegiatan internal dalam memeriahkan hari jadinya seperti lomba karaoke, futsal, bulutangkis dan tenis meja.

Kemudian juga dilaksanakan donor darah. Dimana menurutnya kegiatan ini merupakan rutinitas tiap dua bulan dan kali ini bersamaan dengan hari jadinya. “Awalnya kita laksankan donor darah tiap 3 bulan sekali, karena ada aturan baru dari PMI boleh 2 bulan sekali, kita laksanakan tiap 2 bulan. Dimana biasanya rata-rata mencapai 50 kantong,” ungkap Budi.

Di perjalanan usia 2 tahun ini, Budi mengatakan walaupun di tengah kondisi pandemi dan mereka hadir juga disambut pandemi, namun diakuinya pencapaiannya cukup bagus.

“Untuk pencapaian lumayan bagus. Dari sisi okupansi, sisi rate, revenue atau omzet. Itu mungkin kita paling bagus pencapaiannya. Kita buka bulan Februari, Maretnya 2020 pas pandemi. Jadi belum satu bulan usia kita langsung diserang pandemi waktu itu,” ungkap Budi lagi.

Namun ia merasa bersyukur manajemen mereka dengan karyawan 200 orang ini bisa melewati dan menyesuaikan kondisi pandemi dengan cara mematuhi prokes yang ditetapkan pemerintah, baik peraturan menteri, gubernur maupun surat edaran walikota.

“Jadi tamu-tamu yang menginap di sini merasa aman dan kita bukan merupakan hotel isolasi mandiri. Kalau ada tamu yang mau isolasi mandiri, kita tidak persiapkan untuk itu. Jadi kegiatan bisnis normal,” imbuhnya.

Apalagi katanya sekarang yang terbaru dilengkapi Barcode Aplikasi Peduli Lindungi.
“Yang mau check in wajib scane barcode. Ada tamu yang tidak mau scane, kita tidak layani. Jadi mohon kerjasamanya, supaya demi keamanan tamu-tamu lainnya juga,” pungkas Budi.(dho)

Loading

Bagikan: