Bupati: Terjadi Kenaikan Harga Karena Masyarakat Memborong Jumlah Besar
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Memastikan apakah benar terjadi kelangkaan minyak goreng (migor) di pasaran, memacu Bupati Kabupaten Berau Sri Juniarsih Mas dengan didampingi Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoprindag) Berau Salim melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) dibeberapa Swalayan yang ada di Kecamatan Tanjung Redeb, Selasa (22/2/2022). Sehari sebelumnya yakni tanggal 21 Februari 2022, Diskoperindag khusus sidak agen agen besar Sembako ternyata stok migor banyak namun ada dalam perjalanan juga masih dalam kontainer. Kalau telah masuk gudang agen semua dapat dipastikan stok migor aman hingga Lebaran Idul Fitri 1444 H.
Tetapi menurut penjelasan Bupati Sri Juniarsih, setelah turun langsung kelapangan memang ditemui fakta bahwa stok dibeberapa Swalayan migor mengalami kelangkaan. Akibatnya berpengaruh ke harga migor menjadi meroket seperti yang terjadi saat ini. “Jadi yang ada di beberapa Swalayan sempat kita sidak tadi hanya migor premium,” kata Bupati. Lanjut beliau, ternyata permasalahan kelangkaan migor ini sehingga terjadi peningkatan harga tidak lepas karena masyarakat yang memborong dalam jumlah banyak, sehingga terjadi kekosongan.
Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Kementrian sudah mengalami penurunan harga.
“Kami berharap masyarakat Berau tidak panik, sebab komoditas minyak goreng ini tidak akan selangka ini,” ujar Sri Juniarsih. Jadi tambah Petinggi di Bumi Batiwakkal itu, kalau mengacu pada penjelasan Kepala Diskoperindag setelah melakukan sidak kebeberapa agen agen besar di Berau stok aman. “Namun kalau masyarakat panik sehingga dalam pembelian tidak normal itu yang menyebabkan kelangkaan dan ujung ujungnya pasti harga menjadi tinggi,” papar orang nomor satu di Berau tersebut.
Menambahkan penjelasan Bupati, Kadiskoprindag Salim meyampaikan kepada Swara Kaltim mengacu pada hasil peninjauan ke beberapa agen, yakni PT. Bintang Borneo Permai ada 6.404 stok digudang, PT. Segar Harum Kalimantan dengan minyak goreng merek sabrina dan sedaap itu ada 850 dus, kemudian yang prosesnya lagi pembongkaran dari kontainer dengan merek sabrina 2.400 dus, selanjutnya untuk PT. Pulau Baru Sentosa dengan merek fitri ada 286 liter dan merek tropical ada 13.200 atau 1.200 dus. Dan PT. Sumber Jaya Mas ada minyak goreng 37.200 liter atau 3.100 dus dalam proses perjalanan.
“Insa Allah stok migor aman hingga menjelang Bulan Ramadhan dan sampai tibanya Hari Raya Idul Fitri. Sabar menunggu para agen merealisasikan stok mereka ke Swalayan Swalayan, Toko, warung dipasaran. Oleh karena itu masyarakat jangan panik dan harganya masih sesuai dengan Medagri intruksikan, kecuali yang merek tropical memang agak mahal sekitar Rp. 20 ribu perliter. Dan juga migor premium pasti harganya tinggi,” jelas Salim sekaligus mengakhiri penjelasannya. (Nht/Fdl)