Kota Balikpapan Berada di PPKM Level 1

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Satgas Covid 19 kota Balikpapan menerima Inmendagri nomor 48 tahun 2022 yang menetapkan kota Balikpapan sebagai PPKM level 1. Evaluasi dari Mendagri ini sifatnya bulanan. Namun demikian, Satgas Covid 19 kota Balikpapan terus melakukan evaluasi harian dan mingguan.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan kota Baikpapan Andi Sri Juliarty didampingi Kepala Satpol PP kota Balikpapan Zulkifli, Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Vicentius Thirdy Hadmiarso serta Kapolresta Balikpapan, serta Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Inf Faisal Rizal.

“Untuk evaluasi harian kota Balikpapan diketahui mengalami peningkatan kasus antara 40 hingga 50 kasus perhari yang terorganisis pada kelompok pekerja, baik yang akan masuk ke lokasi kerja maupun yang melakukan perjalanan,” kata Kepala Dinas Kesehatan kota Balikpapan Andi Sri Juliarty kepada awak media, Kamis(10/11/’22)

Andi biasa disapa Dio meminta, agar seluruh rumah sakit untuk tetap melakukan kesiap siagaan membuka layanan covid-19. Karena diakui saat ini ada beberapa kondisi penyakit yang gejalanya hampir sama yaitu demam, batuk, pilek yang diindikasi bisa Covid 19 atau DBD. Namun juga batuk pilek bisa di sebabkan cuaca. Adapun kasus terbanyak di temukan di Balikpapan Utara 58 kasus, Balikpapan Selatan ada 42 kasus. Sedangkan untuk tingkat kelurahan terbanyak ada di Gunung Samarinda 19 kasus dan Sungai Nangka 16 kasus.

Andi menambahkan, untuk subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di Indonesia, masyarakat diminta waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker.

Varian XBB menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit. Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron varian XBB termasuk Indonesia. Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok / Nusa Tenggara Barat.

“ Adanya temuan itu, maka Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif COVID-19 varian XBB,” tutupnya.(*/db)

Loading

Bagikan: