Foto saat Bupati melepas secara resmi pada ekspor perdana Kakao asli Bumi Batiwakkal
TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Bupati Berau Sri Juniarsih secara resmi melepas 15 Ton komoditi ekspor biji kakao fermentasi Kabupaten Berau yang akan menuju go internasional dengan tujuan Amerika Serikat. Adapun pelepasan ekspor biji kakao tersebut berlangsung di Halaman Kantor Bupati Kabupaten Berau, jalan APT Pranoto, pada Senin (16/01/2023).
Dalam kesempatan itu, turut hadir juga Wakil Bupati Berau Gamalis, Ketua Dewan Kakao Nasional Sutanto, Kepala OPD, Camat Teluk Bayur, dan para NGO Pendamping Kakao.
Bupati Berau Sri Juniarsih menyampaikan hal ini memang pertama kalinya untuk Kabupaten Berau melepaskan biji kakao fermentasi ke Amerika Serikat dengan berat 15 ton yang berasal dari 3 kampung, yakni Kampung Suaran, Kampung Kayu indah, dan Gunung Tabur.
“Nah ini sebenarnya, peluang-peluang yang harus kita tangkap karena memang kebutuhan dunia. Karena coklat ini memiliki keunikan rasa yang tentunya tidak dimiliki di tempat-tempat lain,” ujar Sri Juniarsih.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus mendukung dan memotivasi kepada para petani yang ada di Kabupaten Berau untuk semangat dalam menanam kakao, sebab hal ini sebagai kesempatan dan peluang bagi daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun pendapatan daerah.
“Sekarang ini sudah ada permintaan 200 ton dari Italia, dan kita belum bisa memenuhi permintaan tersebut. Semoga kedepannya seiring berjalannya waktu untuk para petani, bisa memenuhi kebutuhan yang akan datang,” paparnya
Dirinya juga mengatakan bahwa, Sri Juniarsih bercita-cita untuk meningkatkan coklat yang memang khas dari Kabupaten Berau. Sebagaimana, Berau memang sebagai tempat pariwisata yang cukup besar di provinsi Kalimantan timur sehingga coklat ini merupakan sebagi salah satu pendampingan untuk meningkatkan pariwisata sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk saat ini, tercatat lahan kakao memiliki luas sekitar 2000 hektare kakao, dan untuk satu hektarenya dapat memanen 1 ton kakao kering. Hal ini tentu sebagai peluang untuk memelihara dan mengedukasi petani dalam menanam kakao tersebut.
“Ini mudah-mudahan langkah awal dari keberhasilan kita dalam meningkatkan komoditas dan ekonomi para petani. Kami dari pemerintah daerah Kabupaten Berau siap memberikan support kepada para petani dengan memberikan dukungan berupa alat-alat petani, supaya kakao ini bisa berkembang secara lebih luas lagi,” pungkasnya. (Nhr/Asti).