SAMARINDA, Swarakaltim.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) telah merencakan pembangunan jalan tol yang menghubungkan antara Kota Samarinda dan Kota Bontang sejak Tahun 2013 silam, namun belum terealisasi.
Bahkan hingga saat ini belum ada tanda kegiatan tersebut, bahkan lebih fokus ke pembangunan jalan tol Ibu Kota Negara (IKN) yang baru saja di rencanakan.
Sedangkan rencana pembangunan jalan Tol Samarinda-Bontang sendiri sudah dicoret dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Karena tidak mungkin selesai pada 2024; kini status proyek tersebut hanyalah ruas prakarsa pemerintah yang telah memiliki studi kelayakan.
Dalam pembangunan jalan tol diperlukan beberapa tahap seperti Penerbitan amdal, andalalin, baru kemudian lelang proyek, pembebasan lahan, dan baru pengerjaan fisik. Tol ini direncanakan memiliki 2 segmen. Satu mengarah langsung ke Bontang, satunya lagi ke Bandara APT Pranoto.
Dan DPRD Kaltim telah Siap perjuangkan rencana pembangunan tol sepanjang 95,62 km ini akan terhubung dengan Tol Balsam sektor Palaran. Rutenya Palaran, Sambutan, Anggana, Muara Badak, Marang Kayu, Teluk Pandan, Bontang.
Saat di temui awak media Anggota DPRD Provinsi Kaltim Dapil VI Harun Ar-Rasyid mengatakan bahwa jalan tol ini sangat dinantikan masyarakat utara Kaltim.
“Dengan kondisi jalan poros Samarinda-Bontang-Sangatta yang lebih sering rusaknya ketimbang bagusnya, maka dengan adanya jalan Tol akan menjadi alternatif yang solutif,” lanjutnya, Senin (3/4/2023).
“Karena selain cepat sampai, juga memperpanjang usia kendaraan. dan seluruh Wakil Rakyat Dapil VI, masih ingin memperjuangkan realisasi jalan Tol ini,” ucapnya.
“Dan Kami sangat setuju, untuk diperjuangkan lagi agar mempermudah sampai ke Bontang dan Kutim,” ujarnya.
“Kami telah sepakat dan siap mengawal sampai selesai, karena hal tersebut sudah kewajiban, apalagi itu dapil kami,” katanya.
“Kawasan rencana pembangunan jalan tol ini akan mengambil mengambil beberapa kilometer kawasan hutan lindung, dan tidak masuk dalam RTRW Kaltim, namun masih berpeluang masuk dalam RTRW Kukar dan Bontang, agar bisa dimanfaatkan untuk pembangunan jalan tol nantinya,” pungkasnya. (Adv/AI)