ROTTERDAM, Swarakaltim.com – Kongres 88 th IFLA World Library and Information Congress 2023 di Rotterdam Belanda, Kamis 24 Agustus 2023 sore, berakhir dengan satu sikap semua peserta yakni memajukan perpustakaan di negara masing-masing.
Sejumlah peserta IFLA 2023 mengakui banyak hal yang didapat selama IFLA terutama bagi negara berkembang. Namun, semua bisa bercermin dengan Afrika Selatan yang begitu kuat dalam pengembangan perpustakaannya. Selain itu, beberapa negara berjuang untuk menyelamatkan literasi-literasi pentingnya termasuk naskah kuno untuk diselamatkan dari kehancuran baik akibat alam maupun perang.
“Alhamdulillah, semua peserta IFLA 2023 di Rotterdam sepakat bagaimana menyelamatkan literasi yang ada, termasuk naskah kuno yang terancam rusak akibat berbagai penyebab,” sebut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim Muhammad Syafranuddin usai mengikuti penutupan Kongres IFLA 2023 di Gedung Ahoy Rotterdam.
Bersama Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Faclevi diungkapkan banyak hal yang bisa diambil untuk pengembangan dunia perpustakaan di Kaltim. Namun, ujar Ivan sapaan akrab Muhammad Syafranuddin, yang tak kalah pentingnya fasilitas perpustakaan harus disediakan dengan baik dan menjawab tantangan zaman agar minat baca masyarakat meningkat serta berkualitas.
Ivan sendiri mengakui setelah bertemu dengan sejumlah peserta dari berbagai negara diataranya negara-negara berkembang, kasus yang ada di sejumlah daerah di Indonesia juga dialami mereka.
“Banyak pihak belum memahami kehadiran sebuah perpustakaan, kasus ini tidak saja di Indonesia tetapi juga terjadi di beberapa negara berkembang sementara bagi negara maju sudah menjadi prioritas sehingga mereka berlomba untuk mengembangkan perpustakaanya,” ungkapnya.
Disinggung kesanya selama mengikuti IFLA 2023, Ivan menyebutkan banyak hal yang dapat dipetik diantaranya membangun jejaring dengan pustakawan dunia.
“Kami bisa melihat bagaimana perpustakaan di sejumlah negara yang ikut menyemarakan IFLA 2023,” aku Ivan seraya menambahkan kepersetaan Kaltim di Kongres Dunia ini baru kali pertama.(aya/sk/dpkkaltim/adv)