Belum Sebulan, Batik Air Sudah Ada Pengurangan Jadwal Penerbangan

Foto Ketua DPRD Berau Madri Pani

Madri : Seharusnya Ada Evaluasi Terlebih Dahulu
TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Menanggapi adanya pengurangan jadwal penerbangan dari Maskapai Batik Air, yang semulanya setiap hari penerbangan dan berubah menjadi 4 hari saja dalam seminggu. Ketua DPRD Berau, Madri Pani tekankan seharusnya ada evaluasi terlebih dahulu mengapa hal itu terjadi.
“Memang keputusan ada di pihak managemen Batik Air, namun setidaknya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yakni Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Kepala Kantor BLU UPBU Kelas I Kalimarau dalam beberapa Minggu terakhir sebelum menetapkan pengurangan jadwal penerbangan, ada kajian evaluasi,” kata Politisi asal Partai Nasdem itu.
Lanjut Petinggi di Lembaga Legeslatif tersebut, mengapa kebijakan pihak Maskapai secepat itu berubah, padahal Batik Air beroperasi di Bumi Batiwakkal baru di awal bulan September lalu, mengapa telah merubah dalam waktu singkat. Hal ini seharusnya perlu dipelajari apakah telah memenuhi atau tidaknya mengenai isi perjanjian kesepakatan dari Memorandum of Understanding (MoU) telah dibuat.
“Apakah dari presentasi jumlah penumpang sudah sesuai standar atau belum. Seharusnya disesuaikan dengan MoU yang kita lakukan. Jujur kami tidak menginginkan kedepannya, ketika ada maskapai lainnya yang telah beroperasi, namun belum terhitung lama sudah ada perubahan jadwal. Jangan sampai belum ada beberapa bulan, sudah ada perubahan jadwal penerbangan,” imbuh Madri baru baru ini.
Masih di kantor DPRD Berau, Jl Gatot Subroto Kecamatan Tanjung Redeb, Madri menambahkan dengan adanya beberapa maskapai yang telah beroperasi di daerah tercinta ini, dengan di tunjang harga yang lebih minim dibanding sebelumnya. Dirinya berharap, maskapai penerbangan juga harus memikirkan kedepannya, agar bisa menekan inflasi tersebut.
“Bagaimana cara untuk merubah mindset masyarakat yang selama ini terdoktrin untuk memilih lewat darat?, ya dengan adanya penurunan harga lewat udara, yang mana sekarang sudah berangsur menurun dalam seminggu terakhir ini bisa terus bertahan. Sebab selama ini harga tiket pesawat kalau masyarakat hendak bepergian keluar daerah, jangankan ke Surabaya atau Jakarta, ke Samarinda atau Balikpapan saja harga melangit. Akhirnya berdampak masyarakat kurang familiar dengan jalur udara,” tutur Ketua Dewan.
Disampaikan beliau, membandingkan saat di bawah pemerintahan Makmur HAPK sebelumnya, yang menggelontorkan dana APBD sebagai jaminan Pemerintah daerah, dengan dibangunnya sarana dan prasarana fasilitas penerbangan di bandara, yakni garbarata. “Perlu kita pahami bersama uang rakyat untuk rakyat, garbarata kan tujuannya agar ada penerbangan pesawat besar. Supaya ekonomi masyarakat Berau bisa bertumbuh lebih baik,” ucap Madri lagi.
Untuk itu dirinya menegaskan kepada Pemerintah daerah, hendaknya untuk lebih memberikan atensi khusus yang lebih baik terhadap pengoperasian penerbangan di Kabupaten Berau. “Jangan sampai kembali masuknya Maskapai berbadan besar ke daerah kita tercinta ini yang secara tidak langsung menjawab masyarakat ekonomi menengah termasuk bawah, harus putus. Mari bersama sama kita evaluasi, dan pertahankan maskapai yang beroperasi dan yang mampu menekan harga tiket khusus armada via udara,” tandas Ketua DPRD, Madri Pani. (Adv/Nht/Asti)

Loading

Bagikan: