Puji: Jadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai Budaya Rumah Tangga

Anggota DPRD Kaltim Puji Setyowati Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Perum Graha Indah

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur Puji Setyowati SH MHum kembali melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan (Sosbang) yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang 4 konsensus dasar dalam bernegara atau pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Selain empat pilar ini menjadi dasar, pedoman, konstitusi dan arah kebijakan pembangunan, kita semua sebagai warga yang baik, warga negara Indonesia yang akan punya beban tanggung jawab, bagaimana empat pilar ini tetap menjadi sebuah budaya, kebiasaan didalam rumah tangga, kebiasaan kita sebagai warga di masyarakat,” ucap Puji dalam kegiatan Sosbang di Perumahan Graha Indah kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, kota Samarinda Kalimantan Timur, Sabtu (11/11/2023).

Tidak hanya itu, lanjut Politisi Demokrat ini pentingnya pula 4 pilar kebangsaan tersebut didalam kebiasaan menjadi warga negara Indonesia yang selama ini menjunjung tinggi tentang bagaimana peradaban saling tolong menolong, saling asah asih asuh, dan saling menghargai perbedaan yang ada.

“Apalagi sebentar lagi ada tahun politik, sangat rentan sekali gesekan-gesekan. Perbedaan yang sedikit kalau kita tidak menjadi warga yang cerdas dan taat dengan apa yang telah digariskan dengan 4 pilar tadi, kami khawatir akan menjadi salah satu proses memecah belah bangsa,” ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim ini.

Namun, Puji yang mendampingi suaminya Dr Syaharie Jaang SH MH MSi 2 periode menjabat Wakil Wali Kota Samarinda dan 2 periode menjabat Wali Kota Samarinda ini meyakini di Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur akan selalu aman dan kondusif.

“Selama kami tinggal di Samarinda, setiap kali pemilihan, setiap kali ada pesta demokrasi, masyarakat Kalimantan dan Samarinda, sangat menjaga ketertiban, keamanan, dan saling menghormati adanya perbedaan. Yang prinsip ini semoga bisa terus kita jaga bersama,” ajak mantan dosen Politeknik Negeri Samarinda ini.

Adapun penerapan konsensus bernegara yaitu Komitmen kebangsaan, artinya komitmen terhadap ideologi kebangsaan pancasila sebagai dasar bernegara (Berketuhahan dan Berprikemanusiaan), Toleransi, atau sikap untuk memberi ruang dan tidak mengganggu orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinan, dan menyampaikan pendapat (Toleransi dengan Keragaman untuk Persatuan Bangsa), kemudian Anti radikalisme dan Kekerasan (Pemaksaan Keyakinan) serta Akomodatif terhadap budaya lokal dan Membangun Bangsa

Dalam sosialisasi kali ini, dihadirkan pula dua narasumber, yakni akademisi Gabriel Gaja Tukan SH MHum Cla dan Dr Jaidun SH MH.(dho)

Loading

Bagikan: