SDGs Fondasi Indonesia Mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dan Net Zero Emission pada 2060

JAKARTA,Swarakaltim.com – Pemerintah Kota Balikpapan mendukung pemerintah pusat dalam percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia dengan fokus pada industri hijau dan inovasi digital berkelanjutan. Hal ini sebagai bentuk rencana aksi nyata pencapaian pembangunan berkelanjutan 2030 dan visi indonesia Emas 2045.

Hal itu akan dimasukan sebagai salah satu prioritas dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan 2025-2029.

Menurut Pj Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir, berdasarkan paparan dari Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin saat membuka Konferensi Tahunan SDGs ke-7 di Hotel Fairmont Jakarta. Indonesia telah mencapai 62,5% dari target SDGs, menyisakan deviasi 37,5% yang masih perlu dicapai sebelum tahun 2030. Untuk itu, Wapres mengajak semua pihak untuk meningkatkan komitmen dalam mencapai target-target tersebut.

“Sesuai arahan dari Wakil Presiden, seluruh stakeholder termasuk pemerintah daerah harus berkomitmen untuk aksi nyata pencapaian pembangunan berkelanjutan 2030 dan visi indonesia Emas 2045. Dan juga bagaimana inovasi sumber pembiayaan SDGs,” ujarnya.

“SDGs merupakan prioritas utama dalam pembangunan 2025. Tentu ini menjadi bahan utama bagi kota Balikpapan karena kita saat ini masih dalam tahap penyusunan 2025, nanti ada visi misi dari wali kota dan teknokrat dari pemerintah untuk menyusun RPJMP 2025-2029. Hal ini akan kita utamakan dalam rencana pembangunan 2025-2029,” sambungnya. Senin (7/10/2024).

Ahmad Muzzakir menjelaskan, pemerintah daerah akan terus berkomitmen, untuk melanjutkan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030. Dan memastikan visi Indonesia emas itu bisa tercapai. Dengan mengutamakan dokumen perencanaan.

“Kalau dokumen ini sudah tersusun maka ke depan kita bisa wujudkan. Dan kita lihat tadi beberapa kota mendapatkan reward dan ke depan harapannya kota Balikpapan juga bisa mendapatkan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Balikpapan, Murni menambahkan, bahwa sebenarnya di kota Balikpapan juga sudah ada indikatornya untuk pencapaian SDGs. Dalam setiap dokumen perencanaan yang bersifat makro maupun menengah bahkan untuk kegiatan-kegiatan tertentu Kita ada kajian-kajian background-nya untuk SDGs tersebut.

Hal itu dilakukan dalam rangka bahwa program keberlanjutan pembangunan masuk dalam semua komponen perencanaan.

“Secara nasional SDGs itu di tahun 2030 itu mencapai 100%, tapi di Indonesia sudah mencapai 62,5 persen di atas rata-rata global 17 persen di atas target dunia,” ungkapnya.

Perlu diketahui, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia dengan fokus pada industri hijau dan inovasi digital berkelanjutan.

Wapres mengungkapkan bahwa Indonesia telah mencapai 62,5% dari target SDGs, menyisakan deviasi 37,5% yang masih perlu dicapai sebelum tahun 2030. Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan komitmen dalam mencapai target-target tersebut.

“Kita harus memastikan bahwa industri hijau dan inovasi digital memenuhi kebutuhan masa kini sekaligus menjawab tantangan dan aspirasi generasi mendatang,” pesannya.

Dalam upaya pembiayaan program SDGs, Wapres mendorong sektor swasta dan filantropi untuk berpartisipasi lebih aktif, termasuk melalui blended finance. Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan dana amanah umat seperti zakat, infak, dan wakaf yang kini dikelola secara profesional dan berbasis digital.

Wapres mengingatkan bahwa pencapaian SDGs harus terintegrasi dalam perencanaan pembangunan nasional 2025–2029 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045. Keberhasilan dalam mencapai target-target SDGs akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan Net Zero Emission pada 2060.

Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, juga menyampaikan perkembangan pencapaian SDGs, menekankan pentingnya inovasi, pendidikan berkualitas, dan pekerjaan hijau untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Ia menyoroti peran generasi muda dalam pendidikan dan pengembangan kompetensi sebagai katalis pertumbuhan ekonomi hijau.

“Ke depan, peran generasi muda melalui pendidikan dan pengembangan kompetensi serta keterampilan kerja menjadi katalis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, inovasi dan digitalisasi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Konferensi ini mengusung tema ‘Inovasi menuju Indonesia Emas: Keterkaitan Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan, dan Industri Hijau’ dan diadakan pada 7–8 Oktober 2024. Acara ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mengadakan seminar untuk mendukung pencapaian SDGs.(*/Pr)

Loading

Bagikan:

www.swarakaltim.com @2024