MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), resmi menggelar Presentasi Kajian Tarif Penyeberangan Transportasi di wilayah ini. Hal itu dikaji oleh Dinas Perhubungan Mahulu, yang dibuka langsung oleh Bupati Mahulu Boni Fasius Belawan Geh, diwakili Sekda Mahulu Dr. Stephanus Madang, berlangsung di Ruang Ruby Hotel Redtop Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).
Mendampingi Sekda Mahulu, Kepala Dinas Perhubungan Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing, dihadiri Inspektur Inspektorat, Budi Gunarjo Ompusunggu, Sekretaris Dinas Perhubungan Mahulu Ferry Marpaung, beserta Kabid dan Kasi Dinas Perhubungan Mahulu, Bagian Hukum dan Para Camat serta Para Petinggi Kampung se-Mahulu.
“Kajian ini sebagai langkah awal penataan sistem transportasi sungai di Mahulu, agar lebih teratur, berkeadilan, serta menjamin keselamatan para pengguna jasa penyeberangan, yang nantinya dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Mahulu bekerja sama dengan LPPM Institut Teknologi Nasional Malang,” ungkap Sekda Mahulu dalam kegiatan tersebut.
Ia juga menyampaikan sambutan Bupati Mahulu menegaskan, pentingnya kehadiran pemerintah daerah dalam mengatur transportasi sungai sebagai urat nadi utama mobilitas masyarakat diwilayah ini. Karena saat ini lebih dari 80 persen warga Mahulu masih bergantung pada moda transportasi air seperti feri, taksi air dan perahu cepat atau speedbout.
“Semoga bisa terlaksana dengan baik, sebab, komitmen ini bersama untuk membangun sistem transportasi sungai yang tidak hanya efisien, tetapi juga aman dan berkeadilan. Kerena selama ini layanan jasa penyeberangan masih swadaya tanpa regulasi tarif resmi. Sehingga sering menimbulkan biaya yang fluktuatif dan belum ada standar keselamatan terintegrasi,” tegasnya.
Bupati menegaskan, sudah saatnya pendekatan sistematis dilakukan. Sebab Pemkab Mahulu melalui instansi terkait harus menyusun kebijakan berbasis data nyata dan kondisi lapangan. Sehingga regulasi tarif penyeberangan rasional, adil dan selaras dengan kemampuan masyarakat pengguna jasa penyebrangan.
“Saat ini ada enam titik penyeberangan utama yang menjadi fokus awal penataan oleh Pemkab Mahulu, yakni Long Bagun ke Batu Majang, Long Hubung, Laham, Mamahak Besar, Rukun Damai dan Long Gelawang. Ini sangat penting, karena aspek keselamatan penyeberangan yang kerap terabaikan. Seperti kelebihan muatan, cuaca ekstrem, dan kelalaian operator menjadi risiko yang perlu dipertegas,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Rahmad
Editor : Alfian