SAMARINDA, Swarakaltim.com – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencetak lulusan yang benar-benar siap bersaing di dunia kerja. Menurutnya, kampus tidak boleh hanya berfokus pada pencapaian akademik dan penerbitan ijazah semata, tetapi juga harus memastikan para mahasiswa memiliki keterampilan sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja.
“Perguruan tinggi harus menyiapkan lulusannya sesuai kebutuhan. Jangan hanya fokus pada akademik, tapi juga harus memperhatikan kompetensi yang dibutuhkan di lapangan, baik di sektor swasta maupun pemerintahan,” ujar Novan, Senin (29/9/2025).
Ia menilai bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) merupakan kunci utama agar lulusan lebih kompetitif. Kerja sama lintas fakultas dengan berbagai sektor usaha diyakini mampu menciptakan program pendidikan yang relevan sekaligus mempersempit kesenjangan antara dunia akademik dan dunia kerja.
Novan mencontohkan peluang rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) sebagai salah satu bidang yang dapat lebih mudah dimasuki jika lulusan memiliki keterampilan relevan dengan formasi yang dibuka pemerintah. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya koordinasi erat antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah agar kualitas sumber daya manusia (SDM) di Samarinda mendapat pengakuan secara nasional.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya penyesuaian kurikulum berdasarkan proyeksi kebutuhan tenaga kerja dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Hal ini menurutnya sangat krusial agar lulusan tidak sekadar menambah jumlah sarjana, melainkan juga mampu terserap oleh dunia kerja yang terus berkembang.
“Kalau kita bisa memetakan kebutuhan jangka panjang, maka lulusan akan lebih mudah terserap di dunia kerja. Jangan sampai banyak sarjana, tapi minim peluang kerja,” tegasnya.
Selain kompetensi teknis, Novan menekankan bahwa soft skill, keterampilan adaptasi, dan penguasaan teknologi menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan oleh perguruan tinggi.
“Dunia kerja saat ini tidak cukup hanya dengan teori. Generasi muda harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan tuntutan industri,” jelasnya.
Menurutnya, perkembangan teknologi dan transformasi digital saat ini menjadi tantangan besar sekaligus peluang bagi generasi muda. Karena itu, perguruan tinggi dituntut lebih progresif dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya memiliki basis akademis kuat, tetapi juga keahlian praktis yang bisa langsung diaplikasikan di lapangan.
Sebagai bentuk dukungan, DPRD Samarinda menyatakan komitmennya untuk menjembatani komunikasi antara kampus, pemerintah kota, dan dunia usaha. Dialog lintas sektor ini diharapkan dapat menghasilkan arah pendidikan yang lebih terukur dan sejalan dengan kebutuhan pembangunan daerah.
Dengan sinergi yang baik, Novan optimistis lulusan perguruan tinggi di Samarinda tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru, berkontribusi bagi pembangunan daerah, serta meningkatkan daya saing Samarinda sebagai kota yang berkembang pesat.(DHV)