Gali Potensi Pelaku UMKM Batik, Diskoperindag Terus Tingkatkan SDM Modifikasi Dan Tenun

TANJUNG REDEB, swarakaltim.com — Guna terus meningkatkan kemampuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kabupaten Berau, Dinas Koperasi, Perindustriaan dan perdagangan (Diskoperindag) terus menggelar pelatihan peningkatan kemampuan desain pengrajin batik. Kepala Diskoperindag Eva Yunita menjelaskan bahwa focus targetnya pada modifikasi batik dan tenun yang menjadi identitas budaya daerah.

Menurut penjelasan Eva saat pelatihan beberapa waktu lalu di Ballroom Pagon Hotel Grand Parama, Jalan Pemuda Tanjung Redeb, bahwa kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM tersebut adalah untuk terus meningkatkan kemampuan dan daya saingnya.

“Pesertanya memang pelaku pengrajin yang sudah mahir menjahit, tinggal bagaimana daya desain mereka kita tambahkan, itu yang menjadi titik penting pelatihan ini,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, narasumber yang dihadirkan merupakan desainer nasional sekaligus dosen Institut Kesenian, sehingga proses pembelajaran tidak sekadar mendikte konsep, melainkan mengembangkan ide dari masing-masing peserta. Eva menyebut bahwa narasumber akan menilai pola dasar yang dibawa peserta, kemudian membantu mengembangkan konsep agar lebih elegan dan memiliki nilai jual.

Selain penguatan desain, Eva turut menyinggung pasar produk UMKM, terutama kebutuhan akan produk ready to wear, yang menurutnya lebih menarik bagi pembeli dibandingkan bahan setengah jadi. “Ready to wear ini daya saingnya jauh lebih tinggi. Pembeli tidak perlu mikir model lagi. Kalau enak dipakai, langsung beli,” ujarnya.

Dalam wawancara tersebut, Kepala Diskoperindag juga memberikan pembaruan terkait rencana pembangunan UMKM Center. Menurutnya, koordinasi telah dilakukan bersama Dinas PUPR, dan pada tahun anggaran 2025 perencanaannya diharapkan sudah final. Lokasi yang akan digunakan berada satu kawasan dengan MPP di atas lahan lebih dari empat hektare milik Pemda. Eva menekankan bahwa UMKM Center tidak hanya berfungsi sebagai galeri, melainkan harus memiliki ruang pelatihan, ruang kelas, hingga area terbuka untuk kegiatan seperti tata boga.

Mengenai perkembangan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) motif batik dan karya UMKM Berau, Eva menyampaikan bahwa prosesnya panjang namun pemerintah siap memberikan pendampingan. Ia menyebut sudah ada puluhan motif yang terdaftar, dan pihaknya terus mendorong pelaku UMKM agar tidak ragu mengurus perlindungan karya mereka.

Di sisi lain, Eva juga menyambut baik rencana adanya kegiatan live music berkala yang terintegrasi dengan stan UMKM. Menurutnya, konsep tersebut dapat mendukung ekonomi kreatif sekaligus menjadi ruang promosi berkelanjutan. Ia berharap koordinasi lebih lanjut tetap melibatkan dinas terkait, khususnya Dinas Pariwisata, agar konsep tersebut dapat terlaksana dengan efektif dan berkesinambungan.

Melalui wawancara ini, Kepala Diskoperindag menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong pengembangan kreativitas pengrajin, memperkuat pasar produk lokal, dan menyediakan fasilitas yang memadai bagi UMKM agar mampu bersaing, baik di tingkat lokal maupun luar daerah. (Nht/Bin).

www.swarakaltim.com @2024