Foto Wakil Bupati Berau Gamalis
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mencari solusi untuk mengupayakan agar kelangkaan minyak goreng tidak terjadi lagi. Seperti hal yang ditanyakan Swara Kaltim saat Wakil Bupati Gamalis dan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Salim menggelar konferensi pers bersama awak media di Kafe Kogo Jalan Murjani II Kelurahan Gayam, Kecamatan Tanjung Redeb, beberapa waktu lalu.
Saat itu Swara Kaltim memberikan pertanyaan, yaitu bagaimana kalau di Bumi Batiwakkal membuat minyak goreng yang bersumber dari komoditas kelapa dalam, mengingat Berau khususnya wilayah pesisir memiliki banyak pohon kelapa dalam. Wakil Bupati Berau Gamalis pun turut menanggapi pertanyaan tersebut. “Nah kebetulan pertanyaan ini barusan saya dapat jawabannya, saya sempat komunikasi tadi dengan Pak Abdullah warga Teluk Sulaiman, dia memproduksi minyak goreng dari bahan baku kelapa dalam,” kata Gamalis.

Lanjut Beliau dalam menyampaikan percakapan tersebut, namun Abdullah hanya mampu memproduksi per 200 kelapa dalam menjadi 20 botol minyak, dan perbotol harganya Rp. 20 ribu. Itu pun hanya mampu menyuplai wilayah Teluk Sulaiman dan sekitarnya saja. “Jadi setiap 1 liter, dimasukkan di dalam botol mineral ukuran tanggung. Maka 1 botolnya dijual dengan harga Rp. 20 ribu,” tutur orang nomor dua di Kabupaten Berau tersebut.
Sehingga dirinya berinisiatif dengan meminta kepada Abdullah untuk menambah jumlah karyawan agar bisa menambah hasil produksinya. Selain itu, dirinya menambahkan faktor bahan baku juga menjadi kendala. “Sehingga kami disarankan untuk melakukan pemberdayaan di kampung, apalagi ada beberapa kampung yang juga memproduksi hal yang sama,” ujar Wabup.
Apalagi minyak goreng yang dari bahan baku kelapa dalam kata Abdullah bukan hanya dijadikan untuk kebutuhan dapur, namun juga dibuat seperti sovenir pengunjung wisata yang ada di Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-biduk. “Bahkan minyak goreng tersebut justru lebih sehat, aroma dan rasanya juga berbeda. Semoga nanti bisa dikembangkan di Berau melalui intansi terkait,” pungkas tokoh dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, yang masih menyampaikan penuturan Abdullah. (Nht/Fdl)