Foto Darlena, Elita Herlina dan Sri Kumalasari
TANJUNG REDEB, Swaralaltim.com – Srikandi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau diantaranya Darlena, Elita Herlina dan Sri Kumalasari, turut angkat bicara mengenai bakal ditutupnya jembatan menuju Kecamatan Sambaliung. Solusi penggunaan Kapal Pendarat Tank (LCT) atas wacana alternatif, perbaikan jembatan Sambaliung, awalnya mereka enggan memberikan komentar, pasalnya belum dirapatkan internal.
Tetapi Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Elita Herlina membuka suara, menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus ada solusi jitu ketika jembatan Sambaliung itu dibongkar guna perbaikan. Mengingat penghubung tembusan tersebut banyak beberapa kampung, dan ada 5 Kecamatan daerah pesisir, Kabupaten Berau. “Artinya harus dipikirkan juga roda perekonomian itu agar tetap berjalan, ketika jembatan itu diperbaiki,” kata Elita kepada Swara Kaltim, Rabu (25/5/2022).
Terus lanjut beliau, adapun usulan masyarakat terkait LCT yang kemudian tidak dipungut biaya. Anggota Komisi 2 DPRD tersebut menegaskan, intinya karena perbaikan itu untuk meningkatkan fasilitas yang ada, tetapi tidak mengabaikan aspirasi masyarakat. “Intinya kalau dari kami mendukung sekali, tetapi ini tentunya perlu dikomunikasikan kepada Pemkab Berau. Harapan kami masyarakat juga tidak dibebani, apalagi ada biaya. Tanggapan kami ini baru secara pribadi, karena hingga hari ini kami belum ada duduk bersama membahas masalah terkait,” ujar Elita yang juga diamini dua Srikandi berhasil duduk di Lembaga Legeslatif.
Ditempat yang sama Ketua Fraksi Partai Nasdem Darlena juga menyampaikan pemikiran beliau, masalah jembatan sambaliung ini bukan hal biasa itu sebabnya perlu ada komunikasi, Pemkab Berau nanti seperti apa. Baru Dewan bisa menanggapi secara gamblang, agar tidak miskomunikasi. “Nanti kami dah komen komen sementara belum tahu bagaimana nantinya dilapangan, jadi memunculkan masalah lagi. Mungkin di tanggal 30 ini ada duduk bersama, kita tunggu hasil pastinya ya,” kata Darlena. (Nht/Fdl)