Foto saat Bupati Berau antar drg Andi Tajrin beserta rombongan dokter lainnya di Bandara Kalimarau
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Selain melakukan operasi, salah satu kelainan yang sangat mempengaruhi penampilan yakni bibir sumbing, tindakan apa yang preventif untuk mencegah kelainan celah bibir sebelum lahir? Ada beberapa salah satunya yang berhubungan dengan program pemerintah sekarang, yaitu Stanting.
“Nah, Stanting itu sangat berhubungan dengan celah bibir. Dengan adanya nutrisi yang terbatas, akhirnya mengurangi asupan gizi, nutrisi yang baik, memperlambat pertumbuhan. Jadi penyakit bibir dan gigi, termasuk bibir sumbing itu sangat berperan di terjadinya stanting. Kami berharap pemerintah maupun Baznas, itu juga segera sosialisasikan kepada masyarakat nantinya,” minta Direktur RSGM Unhas Makassar drg Andi Tajrin saat hadiri pelaksanaan operasi gratis Celah Bibir dan Lelangit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, Sabtu (28/5/2022) kemarin.

Intinya tambah beliau, bibir sumbing tersbut genetik. Tetapi bukan berarti semua orang tuanya yang mengalami itu, semua lahir dengan celah bibir. “Faktor genetik bisa jadi celah bibir bisa disertai dengan penyebab yang lain. Contoh misalnya, faktor gizi, atau saat kehamilan dia terpapar virus bakteri/obat-obatan yang mutasi dari gen-nya,” tuturnya.
Jadi bahasa mudahnya lanjut Tajrin begini, bahwa kolaborasi antara gen dan lingkungan itu yang menyebabkan celah bibir atau bibir sumbing. Walaupun dia memiliki genetik celah bibir kalau tidak ditunjang faktor lingkungan, gizi, virus, bakteri, atau penggunaan obat-obatan yang tidak tepat pada trisemester pertama kehamilan itu bisa menyebabkan celah bibir. “Artinya, kita sebagai tenaga kesehatan bisa memberikan penyuluhan untuk mencegah. Apalagi di Berau, penuh dengan ikan, buah-buahan, sebenarnya orang yang seperti itu harus diperbaiki gizinya, terutama asam folat-nya,” jelas Tajrin.
Sementara salah satu orang tua pasien berumur 4 bulan, warga Tanjung Redeb Slamet Kartika menyampaikan terimakasih atas adanya operasi celah bibir gratis ini. Menurutnya jika operasi pada umumnya perlu memakan biaya sekitar puluhan juta rupiah. “Alhamdulillah di sini gratis, termasuk ruang inapnya. Saya sangat berterimakasih dengan adanya program ini, semoga bisa berjalan kedepannya untuk memudahkan masyarakat,” tuturnya.
Nampak saat akan balik ke Makkasar rombongan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar beserta para dokter yang telah menjalankan bakti sosial operasi celah bibir dan lelangit atau yang biasa disebut dengan operasi bibir sumbing, diantar Bupati Berau Sri Juniarsih Mas di ruang vip Bandara Kalimarau, Senin (30/5/2022). Pada kesempatan itu Bupati menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin ini sehingga program dapat berjalan dengan lancar. “Kami harapkan program ini bisa berjalan secara berkelanjutan,” kata Sri Juniarsih. (Nht/Fdl/Hms)