Foto Syarifuddin Israil
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Pembahasan “Kongkow” dalam kalangan mahasiswa terkait soal organisasi eksternal kampus di Universitas Muhammadiyah Berau (UMB), di daftar hitam. Saat dikonfirmasi, Rektor UMB Syarifuddin Israil mengatakan, hal itu tidak benar. Dirinya justru sangat welcome kepada semua seluruh organisasi eksternal kampus yang ingin mendirikan komisariat, apa saja. Selama organisasi itu berakhlak bagus, silahkan masuk UMB. Walaupun memang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menjadi rekomendasi.
“Artinya bukan menolak, contohnya ada Mapala, UKS, Pramuka, TMI, dan Kesenian,” kata Syarifuddin Israil, Kamis (2/6/2022). Menurutnya, memang yang resmi itu IMM, karena itu diminta atau tidak diminta tetap ada, untuk berbasis pembinaan. Terkait hal penolakan organisasi eksternal kampus itu, kata dia memang ada orang yang coba untuk memprovokasi.
“Kan kita Muhammadiyah selalu berpatokan kepada akhlak, organisasi apapun kalau akhlaknya baik silahkan bergabung. Tapi kalau organisasi baik pun kalau akhlaknya tidak bagus, ya mohon maaf, jangan masuk mengganggu. Artinya membawa contoh yang tidak bagus, tapi kalau bawa contoh bagus, pasti kami sangat welcome,” paparnya.
Dalam hal ini maupun itu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan lainnya silahkan bergabung asalkan sama sama satu visi misi. Di pertegasnya lagi, silahkan organisasi di Bumi Batiwakkal gabung di UMB. Buktinya dosen banyak dari HMI, jadi tidak ada istilah begitu. “Apalagi IMM itu perlu, karena itu wajib. Seluruh mahasiswa kami wajibkan karena pembinaan akhlak tadi, supaya ketika jadi alumni akhlaknya bagus, ibadahnya bagus,” imbuh Syarifuddin Israil. (Nht/Fdl)
