Foto Pangeran Hadiningrat bersama Camat Gunung Tabur Mardiatul Idalisah beserta panitia pelaksana hiburan rakyat di Keraton Kesultanan Gunung Tabur.
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Menjawab kerinduan masyarakat akan hiburan, setelah sekitar 2 tahun tidak diperbolehkan akibat corona virus disease 2019 (covid-19), akhirnya mulai Senin (6/6/2022) Gunung Tabur akan gelar pesta rakyat bertema “Abut Bassar Banua” yang diselenggarakan di Keraton Kesultanan Gunung Tabur Kecamatan Gunung Tabur.
Menurut Pangeran Hadiningrat nama tersebut diambil dari bahasa Berau, artinya Pertunjukan Besar Banua atau bisa dikatakan pesta rakyat. “Menurut kami masyarakat Gunung Tabur, bahwa kesultanan Gunung Tabur dulu itu punya hamba rakyat. Jadi yang sekarang ini Sultan itu digantikan Bupati Berau di pemerintahannya.
Dengan demikian, kami dari kesultanan hanya membantu pemerintah untuk menjaga dan melestarikan aset-aset budaya yang ada. Yang bergerak maupun tidak bergerak, yang hidup maupun yang mati. Itu sudah jadi komitmen kami,” kata Pangeran Hadiningrat kepada Swara Kaltim di Halaman Keraton, Minggu (5/6/2022).
Ditempat yang sama, Camat Gunung Tabur Mardiatul Idalisah menyampaikan, sebenarnya acara ini beberapa tahun lalu sudah dilaksanakan, untuk kali ini setelah pandemi Covid-19 baru kembali terlaksana, dan ini yang pertama kali. “Jadi Abut Bassar Banua ini, lebih mengangkat adat, budaya, dan istiadatnya orang Banua. Disaat inilah Sultan juga akan memberikan beberapa gelar kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Ketua DPRD Berau. Sedangkan dewan adat juga ada beberapa yang diberi gelar,” papar beliau.
Adapun yang akan ditampilkan, diantaranya, kesenian daerah, dindang mangumbang lakanak, lomba ketinting, lomba perahu panjang lomba menari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), dan lomba pantun, serta lainnya. Selama enam (6) malam berturut-turut. “Oleh karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat Bumi Batiwakkal pada khususnya untuk meramaikan dan memeriahkan acara ini,” ujar Camat Gunung Tabur.
Sebagai tambahan, tampak wilayah sekitar acara sudah dipadati pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sepanjang tepian sungai. Mardiatul mengatakan, hal tersebut sekaligus membuka kembali Pasar Barambang, yang dulu pernah digelar. “Ya, kami membuka dan langsung launching Pasar Barambang, yang dibuka setiap malam Sabtu, Minggu dan seterusnya. Namun dikhususkan untuk makanan olahan tradisional.
Insyaallah mereka akan lebih ke sana dan tidak seperti biasa. Tujuannya untuk menumbuhkan kembangkan pemberdayaan masyarakat, serta meningkatkan pendapatan ekonomi,” pungkas Camat yang juga merupakan istri dari Kepala Satpol PP Bumi Batiwakkal tersebut. (Nht/Fdl).