YKI cabang Balikpapan Gelar Pelatihan Tata Laksana Deteksi Dini Kanker dan Paliatif

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Yayasan Kanker Indonesia cabang Balikpapan menggelar seminar dan pelatihan Tata Laksana Deteksi Dini Kanker dan Pelatihan Paliatif kepada puluhan peserta baik dari perwakilan rumah sakit, puskesmas, komunitas kanker, perguruan tinggi dan pelajar.

Pemberian pelatihan dikarenakan selama 2 tahun pandemi penyuluhan ditiadakan. Demikian diungkapkan Ketua Yayasan Kanker Indonesia cabang Balikpapan Sri Sutantinah usai memberikan pelatihan bertempat di balroom hotel Pasifik, Kamis (25/8/’22).

“Pelatihan kali ini tidak hanya pelatihan deteksi dini kanker,namun juga memberikan pelatihan paliatif. Karena menurut YKI pusat dalam program pelatihan paliatif dikembangkan di indonesia, dikarenakan aturan sudah masuk dan merupakan metode yang memadukan antara secara klinis dan spiritual,” tegasnya.

Sri Sutantinah menjelaskan, pelatihan paliatif dapat meningkatkan dan menyemangati kualitas dari pasien. Adapun pelatihan paliatif harus terus dikembangkan.

Sementara itu,Ketua TP PKK kota Balikpapan Nurlena Masud yang juga istri Walikota Balikpapan megapresiasi kegiatan pelatihan dan seminar yang dilaksanakan YKI bekerjasama dengan pemerintah kota.

” Tentunya adanya pelatihan ini, untuk memberikan kesadaran kepada para remaja akan deteksi dini kanker leher rahim dengan melakukan IVA tes. Untuk itu diminta kepada para perempuan untuk memeriksakan diri dengan IVA tes dan tidak malu,” ujarnya.

Nurlena menjelaskan, pelatihan ini juga memberikan semangat kepada para perempuan akan pentinya memeriksakan diri. Karena diakui banyak sekali perempuan yang terkena kanker stadium 4 baru melakukan pemeriksaan. Seharusnya pemeriksaan dilakukan sejak dini.

Hal senada diungkapkan, Kepala Dinas Kesehatan kota Balikpapan Andi Sri Juliarty. Menurutnya, jumlah penderita kanker untuk anak anak selama tahun 2020 mencapai 612 orang, sedangkan bagi dewasa mencapai 2862 orang. Angka kanker mengalami penurunan tahun 2021 mencapai 159 bagi anak anak dan 559 bagi dewasa.

“Angka penderita kanker tahun 2021 mengalami penurunan dikarenakan pandemi, sehingga hal ini berpengaruh terhadap pemeriksaan. Untuk tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) mengalami peningkatan tahun 2021 mencapai 2414, sedangkan di tahun 2022 hingga Juni 2022 mencapai 2102,” ujarnya.

Andi menjelaskan, masyarakat dapat mendeteksi sendiri terkena kanker payu dara atau tidak dengan datang ke puskesmas, klinik dan ke penyuluhan yang dilakukan yayasan kanker indonesia (YKI). Sedangkan untuk pemeriksaan dini kanker leher rahim dilakukan terbanyak secara massal melakukan IVA tes yang rutin di lakukan YKI atau puskesmas.Selain itu, masyarakat dapat melakukan pap smear gratis dari BPJS Kesehatan.

“Adapun ciri ciri kanker servick seperti perdarahan vagina yang tidak normal, keputihan yang tidak biasa,nyeri saat berhubungan intim, frekuensi buang air kecil meningkat, mudah lelah, pembengkakan di salah satu tungkai, kehilangan nafsu makan,sembelit,bercak darah di urine dan Keluar urine atau fases dari vagina,” tegasnya.

Lanjut Andi, bagi perempuan yang belum berkeluarga untuk menjaga jaga tidak terkena kanker servick dengan selalu higienis,kemudian pola hidup dan ada vaksin untuk pencegahan kanker legher rahim untuk remaja putri.(*/db)

Loading

Bagikan: