Dapur Sendy Antusias Mengikuti Pelatihan Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Koperasi , UMKM dan Perindustrian kota Balikpapan menggelar pelatihan Pengelolaan Bisnis dan Managemen Wirausaha dengan mengundang 30 pelaku Usaha Sentra Industri Kecil (SIK) Balikpapan. Pelatihan yang berlangsung selama 7 hari dari tanggal 30 Agustus- 5 September bertempat di ballroom hotel Novotel. Salah satu peserta pelatihan Owner Dapur Sendy – Dhino Novian Abdi mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian kota Balikpapan.

Dikarenakan sangat membantu para usaha UMKM dalam mengembangkan lebih tinggi level penjualanya. “Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini, karena mengajarkan pengelolaan produksi, marketing penjualan hingga cara mengelola keuangan dengan baik dalam berbisnis,” ujarnya.

Dhino menjelaskan, pelatihan ini juga membentuk organisasi, bagaimana membentuk dan mengajarkan karywan serta membuat visi dan misi yang jelas untuk perusahaan. “Sebelum adanya pandemi Covid 19, saya telah memiliki 3 cabang warung yang berdiri sejak tahun 2017 dengan jumlah karyawan mencapai 30 orang. Namun dikarenakan pandemi Covid 19, maka usaha warung tutup semua dan beralih ke usaha Frozen Ayam dan Bebek ungkep merupakan makanan cepat saji berbumbu,” tegasnya.

Dhino mengaku, membuka usaha frozen bebek dan ayam ungkep yang dibuka sejak tahun 2020 sampai sekarang diakui sangat banyak peminatnya. Kini usahanya telah memiliki 24 reseller di Kaltim seperti Balikpapan 18 reseller, Batu Kajang 1 reseller, Penajam Paser Utara 1 reseller, Samarinda 3 reseller dan Bontang 1 reseller. “Untuk produksi Dapur Sendy berada di Sentra industri kecil di Teritip Blok A12. Adapun moto perusahaan adalah memproduksi makanan tradisional berwawasan tradisional,” ujarnya.

Dhino menambahkan, awal mula usaha di rumah hanya memperoduksi 5 ekor ayam dan bebek, namun kini mencapai Rp 100 ribu ekor per hari dengan harga 1 ekor ukuran jumbo bebek Rp 100 ribu, dan ukuran original Rp 95 ribu. Sedangkan ayam kampung Rp 100 ribu per ekor dan ayam negeri Rp 75 ribu per ekor. “Untuk bahan baku ayam dan bebek di ambil dari Surabaya dan Banjarmasin berupa mentah dan di olah di Dapur Sendy dengan menggunakan bumbu siap saji. Sehingga warga yang membeli tinggak di goreng saja,” tutupnya.(*/db)

Loading

Bagikan: