
Foto Ketua DPRD Kabupaten Berau Madri Pani.
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Meskipun hingga sekarang jembatan Sambaliung masih berfungsi sebagaimana sekarang ini, menjadi jalur penyebrangan masyarakat Tanjung Redeb hendak menuju ke kecamatan di pesisir, begitupun sebaliknya. Padahal jalur alternatif penyebrangan apabila jembatan itu ditutup untuk perbaikan, baik bagi kendaraan roda dua (R2) maupun roda empat (R4) telah siap. Saat hal tersebut Swara Kaltim minta tanggapan Ketua DPRD Kabupaten Berau Madri Pani mengatakan, intinya jembatan Sambaliung harus dikerjakan tahun ini.
“Permasalahan apa sehingga belum action perbaikan jembatan Sambaliung, saya kurang paham. Pada prinsipnya saat saya ikut rapat membahas rencana tersebut bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau sekitar bulan Juli kalau tidak salah, sudah kami ingatkan untuk bersurat ke Dirjen Perhubungan. Tujuannya agar saat jembatan Sambaliung ditutup, mobilisasi masyarakat sebagai pengguna jalur penyebrangan alternatif disiapkan Pememrintah Daerah (Pemda) bisa tetap berjalan dan tidak ada pelanggaran atas kebijakan diambil,” jelas Wakil Rakyat asal Partai Nasional Demokrat (NasDem) tersebut.
Sekarang tambah Petinggi di lembaga Legeslatif Bumi Batiwakkal tersebut, bagaimana jembatan Sambaliung mau mulai dikerjakan, kalau jalur penyebrangan alternatif untuk mobilisasi masyarakat belum bisa difungsikan akibat masih menunggu ijin dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI. Padahal respon cepat Pemda sejak ada sosialisasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) yang dikawal langsung bapak Makmur HAPK sebagai DPRD Provinsi Kaltim, telah diingatkan beliau juga dirinya.
“Harapannya agar cepat dikerjakan perbaikan terhadap jembatan Sambaliung, maka cepat juga selesai. Namun sekarang waktu semakin mepet akhir tahun, anggaran untuk perbaikan jembatan itu tersedia akan tetapi belum terserap. Artinya tergantung kontraktor pelaksana, kita hanya berharap kualitas pasca perbaikan nanti harus bagus,” kata Madri Pani.
Lanjut beliau, jalur penyebrangan alternatif telah disiapkan Pemda memang kalau berdasarkan simulasi mungkin bisa dikatakan siap dipergunakan. Namun perlu matang matang disiapkan segala seuatunya termasuk lahan parkir, kapal khusus untuk pengisian BBM diarea penyebrangan dan lainnya. Sebab saat simulasi akan sangat berbeda kalau telah terealisasi. “Mengacu pada kajian kajian konsultan, jumlah yang akan menggunakan jalur alternatif itu kemungkinan lebih tinggi, jadi jangan sampai aktifitas masyarakat terganggu akibat kekurangsiapan kita dilapangan,” imbuh Madri Pani. (Nht/Adv)