Caption: Terpantau bukan petugas SPBU Belintut yang memegang kendali selang nosel saat pengisian BBM jenis pertalite, Senin (5/6/2023).
SENDAWAR, Swarakaltim.com – Tak heran jika sejumlah warga di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sangat mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite saat mengisi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Bumi Sendawar.
Hal ini seperti dikeluhkan salah seorang warga Kelurahan Barong Tongkok, Rudi mengatakan sudah lama ia tidak mendapatkan BBM jenis Pertalite. Sekalipun ada ia harus mengantri cukup panjang hingga jalur dua Jalan Sendawar Raya, tepatnya depan Dealer Daihatzu wilayah Belintut.
“Sudah sering kali tidak dapat saat antrian, bahkan dalam seminggu terakhir ini saat akan mengisi BBM Pertalite di SPBU sudah tertulis ‘Habis’. Padahal masih sekitar pukul 10.30 pagi. Padahal kita mengantri bisa lebih dari 1 jam,” kata Rudi kepada Swarakaltim.com Senin (5/6/2023).
Menurutnya, kondisi ini sangat menggangu aktivitas, dan membuat kesal sejumlah warga yang turut serta mengantri di SPBU Belintut. Dan pada akhirnya mau tidak mau harus mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU tersebut.
“Butuh kesabaran kalau mau dapat BBM jenis pertalite untuk kendaraan pribadi. Menurut saya sebenarnya ini sangat aneh, di SPBU-nya sulit. Tapi stok di pom mini dan kios kios pengecer BBM selalu ada terpajang di pinggir jalan Kota Sendawar,” paparnya.
Hal yang sama dirasakan Varendra warga Kelurahan Simpamg Raya, untuk itu pihaknya berharap setiap SPBU yang ada di Kota Sendawar, dapat menyampaikan penyebab sulitnya masyarakat umum mendapat BBM jenis pertalite. Karena terlihat para pengetap sangat bebas mengisi BBM di setiap SPBU yang ada.
“Sudah antrian panjang sampai dalam area SPBU. Kita hanya diberi tahu habis. Perlu diedukasi juga masyarakat ini agar tidak resah. Hal seperti ini dapat memicu emosi, karena diduga petugas pengendali dispenser atau nosel BBM ini, ada main dengan para pengetap. Pasalnya terpantau bukan asli petugas SPBU yang pegang selang nosel, melainkan para pengetap ini,” kesal Varendra.
Senada juga disampaikan oleh Yustina, warga Busur Kecamatan Barong Tongkok itu terpaksa harus berkeliling mencari BBM jenis Pertalite. Karena di dua SPBU yang ia datangi pagi ini, ada yang habis dan ada yang antriannya sangat panjang.
“Sangat jarang kita masyarakat biasa ini untuk dapat bensin jenis pertalite. Karena saking sulitnya, akhirnya kita beli eceren. Padahal kalau beli eceren lebih mahal dan dapatnya lebih sedikit. Tapi mau gimana lagi harus terpaksa karena BBM ditangki sepeda motor sudah berkedip,” sesal warga Busur tersebut.
Pantauan swarakaltim.com di SPBU Belintut pada Senin (5/6/2023), tak ada pengawasan dari petugas keamanan maupun Pemda Kubar untuk melakukan penertiban di SPBU dan APMS diwilayah ini. Hingga berita ini diterbitkan pihak pengelola SPBU belum bisa dikonfirmasi terkait keluhan masyarakat sulitnya dapat BBM jenis pertalite.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi
Publisher : Rina