BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Keberadaan toko penyeimbang menjadi salah satu strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok. Toko ini akan hadir dengan menjual berbagai komoditas penting seperti beras, gula, minyak goreng, dan telur dengan harga yang lebih terjangaku di bandingkan pasar umum.
”K eberadaan toko penyeimbang, pelaku usaha yang cenderung menimbun barang untuk mendapatkan keuntungan lebih sulit menjalankan praktik tersebut, karena masyarakat memilih alternatif memilih tempat belanja dengan harga terjangkau,” tegas Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar. Jumat (11/4/2025).
Lanjut Haemusri, adapun fungsi toko penyeimbang sebagai pembanding harga, membantu masyarakat mendapatkan barang sesuai harga eceran tertinggi (HET).Keberadaan nya menekan harga agar tidak melonjak signifikan. Selain itu, saat momen menjelang Lebaran adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas tertentu seperti cabai rawit dan daging, namun, untuk komoditas seperti beras relatif stabil.
“Setelah hari besar, harga juga tidak langsung turun drastis, tapi cenderung stabil,” tegasnya.
Haemusri menjelaskan, dalam menjaga kestabilan harga, Pemkot Balikpapan terus mendorong peran Perusahaan Umum Daerah (Perumda) dan toko penyeimbang. Sejauh ini, Perumda Manuntung Sukses memiliki peran ganda, baik dari sisi bisnis maupun sosial di Kota Balikpapan.
“Perumda harus memaksimalkan potensi pangan dengan kerja sama antar daerah, serta hadir langsung di masyarakat, baik dengan membuka gerai sendiri atau bermitra dengan warga,” katanya.
Lanjut Haemusri, melalui komunikasi efektif antara distributor, Perumda, dan daerah penghasil, ketersediaan bahan pokok di Balikpapan tetap terjaga, terlebih dengan meningkatnya kebutuhan dan jumlah penduduk.
“Kuncinya komunikasi yang baik dengan daerah penghasil, agar stok aman dan harga stabil,” tegasnya.
Selain itu, untuk ketersediaan pasokan bahan pokok di Balikpapan masih mencukupi, meski terdapat dinamika harga yang cenderung naik saat momentum hari besar keagamaan.(*/pr)