SENDAWAR, Swarakaltim.com – Festival Dahau dengan tema “Harmoni Kebersamaa Dalam Budaya” resmi dibuka di panggung hiburan Taman Budaya Sendawar (TBS) dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang ke 26 tahun 2025. Serangkain kegiatan perlombaan olahraga tradisional ini menyemarakan even tahunan dimulai sejak Kamis 23 Oktober hingga 7 November 2025 mendatang.
Festival budaya adat yang berkembang di Bumi Sendawar Tanaa Purai Ngeriman, ditampilkan melibatkan enam sub etnis di Kutai Barat, yakni Dayak Tunjung, Benuaq, Bahau, Kenyah, dan Aoheng serta Melayu. Kegiatan festival budaya dan olahraga tradisional ini melibatkan seluruh sangar seni dan instansi-instansi yang ada di lingkungan Pemkab Kubar.
Kegiatan dikemas melalui Dinas Pariwisata (Dispar Kubar) dengan Festival Dahau 2025, dibuka langsung oleh Bupati Kubar Frederik Edwin dan Wakil Bupati H Nanang Adriani, ditandai dengan pemukulan gong dan diiringi gendang secara bersamaan Ketua DPRD Kubar Ridwai, Dandim 0912/Kubar Letkol Inf Doni Fransisco, Ketua dan Wakil Ketua TP-PKK Kubar Maria Christina Mozes dan Hj Dewi Hariah Adriani, serta Plt Kadis Dispar Kubar FX Sumardi.
Penampilan olahraga tradisional menyumpit dan behempas menjadi ajang awal perlombaan dalam festival dahau tersebut. Tidak hanya itu tari kreasi pesisir dan tari kreasi pedalaman, serta lomba tari etnik kreasi tingkat sekolah dasar. Kemudian lomba lagu daerah, fashion show busana adat berpasangan, dan fashion show galin glamour wastra Kubar serta olahraga tradisinoal lainnya turut diperlombakan.
Tidak hanya itu, panitia festival dahau 2025, juga menyertakan lomba kuliner khas kubar, karnaval wastra kubar. Selanjut pada hari puncak perayaan HUT Kubar ke-25 yang jatuh pada 5 November 2025 ini, masyarakat 16 Kecamatan se-Kubar akan dihibur oleh artis ibukota dan grup band jamrud, serta puluhan artis lokal Ibu Kota Sendawar yang turut menghibur dalam kegiatan ini yang biasa dilaksanakan dua tahun sekali.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa perayaan HUT Dahau bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga wujud rasa syukur dan refleksi atas perjalanan pembangunan, kebersamaan, serta kekayaan budaya yang kita miliki. Tahun ini, kita mengangkat tema “Harmoni kebersamaan dalam Budaya”, yang mengandung makna keberagaman suku, adat, dan tradisi yang ada di Kutai Barat dengan jargon, (Sempekat Bersama Kita Pasti Bisa)”, ujar Frederick Edwin.
Rangkaian kegiatan HUT Dahau tahun ini, kata Bupati Kubar yang akrab disapa Edwin, diawali dengan giat pameran, olahraga tradisional, pentas seni dan kegiatan bakti sosial dan layanan kesehatan. Edwin juga mengapresiasi karena kegiatan ini merupakan wadah bagi seluruh masyarakat untuk memperkuat rasa kebersamaan dan menumbuhkan kebanggaan terhadap jati diri yang kaya akan nilai-nilai budaya.
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial atau euforia belaka, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan kebangkitan atas nilai-nilai budaya luhur yang diwariskan oleh para leluhur kita. Semangat kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur yang menjadi jiwa dari tradisi Dahau harus terus kita hidupkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat, pemerintahan, maupun dalam dunia perekonomian,” pungkas Edwin sembari membuka festival dahau tersebut. (Adv-Kbr)