
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Selama ini yang familiar diketahui masyarakat adalah jaringan telkomsel saja, namun seiring perkembangan dunia digital, Starlink hadir memberikan Solusi untuk akses internet di kawasan terpencil. Disisi lain, Kabupaten Berau saat ini sedang gencar mempromosikan wisatanya, namun akses internet masih dikeluhkan untuk daerah dan pulau terpencil.
Menyikapi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bumi Batiwakkal, Dedy Okto Nooryanto menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui instansi terkait untuk menambah titik pemasangan Starlink, khususnya di Kepulauan seperti Maratua. Hal itu bertujuan untuk memberikan pelayanan akses komunikasi kepada wisatawan yang sedang menikmati pesona wisata Berau.
Starlink adalah penyedia layanan internet satelit berkecepatan tinggi yang dikembangkan oleh SpaceX untuk menjangkau area terpencil dan pedesaan yang sulit diakses internet kabel. Layanan ini menggunakan konstelasi satelit yang mengorbit rendah di Bumi untuk memberikan konektivitas yang andal untuk aktivitas seperti streaming, game online, dan panggilan video, bahkan di wilayah yang minim atau tanpa sinyal seluler.
Atas kelebihan itulah, Petinggi di lembaga legeslatif Kota Sanggam tersebut mencoba untuk mendorong Pemerintah daerah agar terus menambah jumlah titik pemasangan starling, sebab selama ini baik wisatawan lokal, regional maupun mancanegara sering mengeluhkan buruknya akses internet di beberapa wilayah wisata terpencil.
“Laporan yang selama ini masuk dan kami membuktikan sendiri, wisata andalan kita yang terus digemari wisatawan namun akses jaringan internetnya masih belum bagus Adalah, Pulau Maratua, Pulau Kaniungan dan Lamin Guntur,“ terang Wakil Rakyat asal Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu.
Ketua DPRD juga menegaskan, bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) sebagai leading sektor program pelayanan jaringan ini harus segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Jangan sampai kekurangan tersebut tersebar luas dan mempengaruhi minat wisatawan yang ingin berkunjung.
“Kurang bagusnya akses ini sebaiknya jangan dianggap remeh, sebab wisatawan pasti mikir, jika akses jaringan sulit, maka mereka akan susah berkomunikasi dengan relasinya saat sedang berwisata. Kita harus menyadari, wisatawan dominan orang pekerja yang lagi ingin refresing, artinya liburan namun dengan tetap nyaman berkomunikasi dengan koleganya, makanya kita harus peka dan memperbaiki segala kekurangan yang ada di Lokasi wisata andalan kita,“ pungkasnya.
Saat di konfirmasikan hal Starlink kepada Kepala Diskominfo melalui Kepala Bidang Aplikasi Informatika (Aptika) Rahmatia menjelaskan, melalui APBD Tahun Anggaran (TA) 2025 solusi diambil untuk sikapi daerah yang blank spot dengan di pasangkan Starlink.
“Termasuk menyikapi di Maratua, selain telah terpasang jaringan telkomsel juga telah di pasang starlink. Namun memang kafasitasnya masih terbatas, sebab setiap tahunnya termasuk 2025 lalu solusi menyikapi kawasan masuk dalam blank spot dengan kita pasangkan starlink memang puluhan titik tetapi tersebar di beberapa kecamatan di Berau. Untuk Maratua kalau tidak salah sekitar 3 titik telah di pasang starlink yang menjangkau fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, masjid, dermaga dan lainnya,” jelas Rahmatia. (Adv/Nht/Bin).