Diguyur Hujan Deras, Jalan Mahulu Dari Memahak Teboq Rusak Parah

Caption: Tampak Kendaraan Roda 4 Terjebak di Gubangan Lumpur, Yang Tak Jauh dari Poswaldaskes Covid-19 di Simpang RTC KM 16, Memahak Teboq, Kecamatan Long Hubung, Senin (19/10/2020).

“Warga Berharap Segera Ada Perbaikan Jalan dari Pemerintah”

MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Kondisi ruas jalan penghubung antar Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu, rusak parah. Warga pun berharap pemerintah segera melakukan perbaikan.

Kerusakan jalan trans nasional menuju kabupaten perbatasan itu, di wilayah Kampung Memahak Teboq, yang tak jauh dari Poswaldaskes akses darat simpang RTC KM 16, Kecamatan Long Hubung.

Sopian Noor warga Datah Bilang mengatakan, kerusakan jalan sangat menyulitkan aktivitas transportasi masyarakat dan mengancam lumpuhnya roda perekonomian dalam sepekan terakhir. Kondisi itu amat terasa saat datangnya musim hujan.

Tampak sebuah unit mobil ambulance terjebak di gubangan lumpur, saat hendak menuju Ibu Kota Mahulu di Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Senin (19/10/2020)

“Tidak hanya menyulitkan, tapi sangat membahayakan bagi pengendara. Jalan di sini penuh gubangan lumpur, seperti sungai kering,” keluh Sopian usai menuntun sepeda motor melewati gubangan lumpur di ruas jalan itu, Senin (19/10/2020.

Senada dikatakan Lukman, salah satu warga Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun menambahkan, akibat jalan yang begitu parah, pengguna jalan pun otomasi terganggu dan tak secara langsung dapat mengancam keselamatan pengendara roda dua dan empat.

Ia berharap, Pemkab Mahulu melalui dinas terkait segera memperbaiki jalan yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk kelancaran berbagai aktivitas di wilayahnya tersebut.

“Jalan ini merupakan sarana penunjang bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena jalan ini jalan penghubung antar Mahulu dan Kubar. Ketika konidisnya separah ini dan tidak segera diperbaiki, otomatis bakal menambah kerusakan badan jalan jadi lebih parah,” tutur Lukman.

Hal yang sama dikatakan Riki warga Danum Paroy, Kecamatan Laham mengungkapkan, ada 5 titik badan jalan yang rusak serta gubangan lumpur sedalam lutut orang dewasa. Ia berharap peningkatan badan jalan segera tereliasasikan, sehingga akses keluar masuk ke wilayah Kabupaten Mahulu bisa lancar dan aman.

“Selain kerusakan jalan di Memahak Teboq, juga ada 7 titik badan jalan yang rusak parah di wilayah Kecamatan Laham hingga Long Melaham. Sehingga kami sangat terkendala dengan kerusakan jalan saat ini,” tutur Riki.

Ia berharap badan jalan penghubung antar Kubar dan Mahulu ini bisa dibangun layaknya seperti jalan-jalan pada umumnya. Sehingga roda perekonomian dimasa pandemi Covid-19 bisa kembali lebih baik lagi.

“Jalan kami ini masih berupa tanah merah, sehingga seperti kendaraan roda empat sangat sulit melintas, karena tidak bisa bergerak ketika terjebak digubangan lumpur yang dalam. Padahal jenis kendaraan doble 4×4 yang kita gunakan,” pungkasnya.

Untuk diketahui peningkatan Infrastruktur jalan dan jembatan dari Kecamatan Tering Kubar sampai Kecamatan Long Bagun Mahulu sepanjang 280 km mulai dikerjakan pada September 2020.

Bahkan sebagian ruas jalan nasional ini, telah menghitam ditumpangi aspal dari sekitar lokasi Jembatan Sungai Kelian Dalam di Kecamatan Tering menuju batas wilayah Kabupaten Mahulu, sekitar wilayah Kampung Kelian Luar Kubar.

Bahkan proyek peningkatan badan jalan penghubung tersebut, sudah masuk di dalam skema APBN yang akan dilaksanakan Pusat. Bahkan sudah masuk Rencana Kerja Pemerintah Nasional. Walaupun sebelumnya sudah dibiayai melalui APBD Provinsi Kaltim yang bekerjasama dengan TNI AD untuk pembukaan badan jalan tersebut.

Penulis : Alfian

Editor. : Redaksi (SK)

Loading

Bagikan: